Keduanya bersodaqoh memberikan sarapan untuk para pekerja setiap hari. Sebagai pembungkus nasi digunakan daun jati.
Meskipun awalnya gratis, para pekerja merasa tidak enak dengan pemberian itu. Akhirnya, mereka sepakat untuk memberikan dana suka rela untuk makanan yang mereka makan.
Dari sinilah, nasi jamblang mulai dijual oleh kebanyakan orang, tidak hanya oleh warga Desa Jamblang melainkan masyarakat Cirebon lainnya, termasuk di sejumlah kota besar, seperti Jakarta.
Baca juga: Nasi Jamblang, Empal Gentong, hingga Kerupuk Udang
Nasi jamblang berupa nasi yang dibungkus dengan daun jati dan dilengkapi dengan sejumlah lauk pauk.
Ada beberapa lauk pauk yang menjadi pilihan seperti sambal goreng, tahu sayur, paru, daging, perkedel, semur hati, sate kentang, telur dadar, semur ikan, telur goreng, ikan asin, tahu, tempe, dan lain-lain.
Sejumlah menu menjadi khas nasi amblang, yaitu sambal goreng yang memiliki cabai merah sangat khas.
Menu lainnya adalah cumi-cumi atau sotong berkuah kental yang dimasak dengan tintanya, sehingga masakan berwarna hitam.
Para penjual nasi jamblang di warung tenda menjajakan nasi jamblang dengan menempatkan meja ukuran besar di tengah.
Di atas meja, terdapat lauk pauk yang dapat diambil secara prasmanan oleh pembeli. Sedangkan, nasi yang sudah dibungkus daun jati diletakkan di bakul besar.
Pelayan akan menyajikan nasi jamblang sesuai porsinya, kemudian diberi sambal. Setelah itu, pembeli dapat memilih menu lainnya secara prasmanan.
Jika di warung tenda, pembeli duduk melingkar mengitari meja, di restoran pembeli disediakan meja makan.
Baca juga: 10 Makanan Khas Cirebon, Ada Mi Koclok dan Nasi Jamblang
Nasi jamblang yang dibungkus daun jati memiliki sensasi tersendiri, nasi menjadi lebih pulen.
Nasi itu memiliki aroma khas. Daun jati yang memiliki pori-pori membuat nasi tidak cepat basi dan dapat disimpan dalam waktu lama.
Daun jati juga tidak mudah sobek atau rusak.
Saat ini, daun jati sebagai pembungkus nasi jamblang juga menjadi daya tarik makanan khas ini.
Sumber:
www.indonesia.go.id dan www.bbc.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.