Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Ciliwung, Bekas Benteng Alami Kerajaan Pajajaran yang Terekam dalam Sejarah Pertempuran Batavia

Kompas.com - 13/11/2022, 07:09 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Sungai Ciliwung atau Kali Ciliwung adalah salah satu sungai di Jawa Barat yang mengalir hingga ke wilayah DKI Jakarta.

Panjang Sungai Ciliwung mencapai 120 kilometer, dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) mencapai 387 kilometer persegi.

Baca juga: Riwayat Berang-berang di Sungai Ciliwung Depok: Hewan Akuatik yang Kian Langka Akibat Perburuan Besar-besaran

Hulu sungai Sungai Ciliwung terletak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur.

Sumber air Sungai Ciliwung berasal dari mata air Gunung Gede, Gunung Pangrango, dan Telaga Saat yang terletak di lereng Pegunungan Jonggol sebelah utara kawasan Puncak, Bogor.

Baca juga: Bendung Katulampa Sempat Siaga 1, Bima Arya: Warning Banjir di Wilayah Sekitar Ciliwung

Aliran Sungai Ciliwung melewati beberapa wilayah di Kabupaten dan Kota Bogor, Kota Depok, dan Provinsi DKI Jakarta.

Sementara muara Sungai Ciliwung mengarah ke Laut jawa, tepatnya berada di wilayah di kawasan utara Provinsi DKI Jakarta.

Baca juga: Ini Merek Sampah Saset yang Paling Banyak Ditemukan Saat Ekspedisi Ciliwung

Sejarah Sungai Ciliwung

Asal usul nama Sungai Ciliwung berasal dari dua kata dalam bahasa Sunda yaitu ci yang berarti air dan haliwung yang berarti keruh.

Sementara sejarah Sungai Ciliwung sudah tercatat sejak masa Kerajaan Pajajaran, kerajaan Hindu terakhir di pulau Jawa.

Dilansir dari laman megapolitan.antaranews.com, jejak keberadaan Sungai Ciliwung telah diakui sebagai benteng alam sejak zaman Kerajaan Pajajaran.

Keberadaan Sungai Ciliwung menjadi kekuatan pertahanan ketika Kesultanan Banten berusaha memasuki Pakuan, ibu kota Kerajaan Pajajaran.

Pada masa pendudukan Belanda, Sungai Ciliwung menjadi prasarana transportasi air dan pemasok air utama ke Batavia.

Peran penting Sungai Ciliwung bagi masyarakat pada saat itu juga terekam dalam sejarah Pertempuran Batavia.

Pertempuran Batavia (1628 dan 1629) adalah serangan yang dilakukan oleh Sultan Agung dari Kesultanan Mataram ke Batavia dengan tujuan untuk mengusir VOC dari Pulau Jawa.

Pada Pertempuran Batavia pasukan Sultan Agung dari Kesultanan Mataram sempat membendung Sungai Ciliwung dengan tujuan memutus pasokan air namun menemukan kegagalan.

Setahun kemudian, cara baru ditempuh pasukan Kesultanan Mataram dengan sengaja mencemari Sungai Ciliwung yang akhirnya menyebabkan wabah kolera tersebar di Batavia dan menewaskan pemimpin VOC, Jan Pieterszoon Coen pada 21 September 1629.

Arsip foto - Ketinggian air aliran Sungai Ciliwung di Jakarta Pusat yang meningkat setelah curah hujan tinggi, Minggu (7/11/2021). 
ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna Arsip foto - Ketinggian air aliran Sungai Ciliwung di Jakarta Pusat yang meningkat setelah curah hujan tinggi, Minggu (7/11/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com