BANDUNG, KOMPAS.com - Lebih dari sepuluh bunga bangkai (Amorphophallus titanum) tumbuh dalam beberapa kebun milik warga di Kampung Sukahayu, Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Bunga tersebut tumbuh liar di kebun-kebun milik warga. Sebagian kebun, ada yang terurus dan ada yang tidak.
Tanaman itu disebut warga biasa tumbuh di wilayah Kampung Sukahayu, bunga tersebut justru lebih banyak ditemui di kebun-kebun yang tidak terurus.
Baca juga: Bunga Bangkai Bermekaran Dalam Halaman Sekolah di Cianjur
Sebagian bunga bangkai itu, terlihat sudah bermekaran tapi masih banyak juga yang masih tertutup.
Sebagian besar dari bunga tersebut berwarna ungu bercampur dengan putih tua.
Jajang (70) salah satu pemilik kebun mengatakan, memang bunga tersebut kerap tumbuh di kebun warga, termasuk kebun miliknya.
"Ya udah sering tumbuh di sini, kebetulan tumbuh juga di kebun milik ayah saya ini," katanya ditemui, Senin (14/11/2022).
Baca juga: Pakar Biologi Unsil: Bunga Bangkai Suweg di Tasikmalaya Tidak Langka dan Tak Dilindungi
Jajang membenarkan kebanyakan bunga bangkai tersebut, tumbuh di kebun-kebun lainnya yang tidak terawat.
Ia menyebutkan, di kebun yang dikelolanya, hanya tumbuh satu pohon bunga bangkai saja.
"Dari kemarin banyak yang nanyain soal bunga ini," ujarnya.
Sementara Isum (39) warga setempat mengatakan bunga bangkai tersebut sudah lama tumbuh di kebun-kebun Kampung Sukahayu.
Baca juga: Bunga Bangkai Tumbuh di Pekarangan Warga di Tasikmalaya, Keluarkan Bau Menyengat Tiap Sore
Bahkan, ia menyebutkan, sejak masa kecilnya, bunga tersebut sudah tumbuh dan sering ditemui oleh warga.
Namun, kata dia, anak-anak serta warga sekarang tidak mengetahui nama, status bunga bangkai yang dilindungi.
"Sudah biasa warga di sini mah ada bunga bangkai yang kaya gitu, cuma memang anak-anak kecil sekarang saja pada baru tahu. Malahan pas dari waktu saya kecil di sini sudah banyak bunga bangkai yang kaya gitu mah," kata Isum.
Bunga itu disebut bermekaran pada musim hujan dan mengeluarkan bau kurang sedap.
Namun, bau bunga bangkai tidak sampai tercium ke kawasan pemukiman warga,
Isum mengatakan, bagian bawah pohon bunga bangkai yang tertanam di bawah tanah atau bagian beuti (umbi) menjadi bagian yang kerap di konsumsi.
"Biasanya di bawah bunga bangkai ini suka ada beuti istilahnya mah. Nah itu yang suka di makan, ukurannya gede, hampir sebesar baskom. Memang enggak ada rasanya, hambar saja," kata dia.
Baca juga: Bunga Bangkai Mekar di Pinggir Danau Maninjau
Informasi mengenai adanya Bunga Bangkai di Kampung Sukahayu itu, pertama kali diunggah oleh salah seorang warga di Twitter.
Video yang diunggah warga tersebut, memperlihat beberapa bunga bangkai yang tumbuh di kebun-kebun milik warga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.