Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alternatif Jalan Agar Tak Terjebak Pengalihan Arus di Kawasan Puncak Imbas Longsor Cianjur

Kompas.com, 23 November 2022, 18:26 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

KABUPATEN BOGOR, KOMPAS.com - Satuan Lalu Lintas Polres Bogor, Jawa Barat, masih memberlakukan pengalihan arus lalu lintas kendaraan roda dua dan empat yang menuju ke wilayah Cianjur Kota dan Bandung.

Pengalihan tersebut dilakukan sebagai upaya meminimalisir penumpukan kendaraan karena ada bencana tanah longsor yang menimbun Jalan Raya Cugenang, Cianjur, akibat gempa magnitudo 5,6.

Jalan tersebut merupakan jalan nasional yang menghubungkan Bogor dan Cianjur atau kawasan Puncak. Masyarakat biasanya menyebut jalur Puncak Cianjur-Bogor.

Baca juga: Jalur Puncak Cianjur-Bogor Belum Dibuka untuk Umum, Lalin Dialihkan ke Simpang Hanjawar

Jalur Puncak ini sangat penting bagi masyarakat yang bepergian dengan tujuan Cianjur-Bandung atau pun hanya sekadar berwisata.

Namun hingga kini, akses jalan nasional yang menghubungkan Bogor menuju Cianjur itu belum berhasil dibuka untuk umum.

Akibatnya, penutupan dan pengalihan arus di Cibeureum, Cugenang, Cianjur masih berlangsung. Saat ini, material longsor dalam pembersihan dan evakuasi kendaraan yang tertimbun.

Hingga Rabu (23/11/2022) sore, Jalan Raya Cugenang, Cianjur belum bisa dilewati oleh kendaraan umum karena masih rawan longsor.

Baca juga: Tertimbun 2 Hari di Reruntuhan, Bocah 5 Tahun di Cianjur Ditemukan Hidup

Kepala Bagian Operasional (KBO) Lantas Polres Bogor Iptu Ketut Lasswarjana mengatakan, arus lalu lintas yang menuju ke Cianjur Kota dan Bandung dialihkan melalui jalur alternatif via Cibubur-Jonggol dan Ciawi-Sukabumi.

Jalur alternatif yang bisa dilintasi oleh masyarakat sore ini via Jalan Transyogi Cibubur-Cileungsi-Jonggol-Cariu-Tanjungsari dan berakhir di Cikalong, Cianjur. Jarak tempuh sekitar 87 kilometer dengan estimasi waktu tempuh kurang lebih 2 setengah jam.

Alternatif kedua, bisa melalui Ciawi- Cicurug-Cibadak-Kota Sukabumi dan berakhir di Cianjur dengan jarak 88 kilometer dan estimasi waktu tempuh hampir sama.

"Mulai dari Cibubur kemudian di KM 38 arah Ciawi kita pasang ranting texs kemudian di pos 2B kita pasang imbauan dengan harapannya yang mau tujuan ke Bandung bisa lewat jonggol atau Sukabumi," ucap Ketut saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Baca juga: Longsor, Akses Jalur Puncak Cianjur-Bogor Masih Ditutup, Ini Jalur Alternatif Lain

Sementara untuk masyarakat atau pengendara yang berangkat lewat kawasan wisata Puncak Bogor masih bisa.

Kendati demikian, masyarakat yang akan menuju Cianjur ataupun Bandung juga dapat melalui jalur alternatif selanjutnya yaitu melalui jalur alternatif Sukaluyu atau Gasol di Cianjur.

Ketiga jalur alternatif tersebut bisa langsung menembus wilayah Cianjur Kota dan Bandung. Karena itu, disarankan bagi pengendara yang melaju dari arah Jakarta dengan tujuan Cianjur atau Bandung untuk mengambil tiga jalur alternatif tersebut.

"Pengalihan itu ada di wilayah Cianjur itu (kawasan Puncak perbatasan). Tapi kalau masih ada yang mau lewat Puncak Bogor bisa dan nanti kita alihkan di Simpang Hanjawar (jalur alternatif Sukaluyu/Gasol)," ungkapnya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau