Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upacara Adat Nyangku di Panjalu: Sejarah, Tujuan, dan Pelaksanaan

Kompas.com - 28/11/2022, 18:11 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

Pelaksanaan upacara adat Nyangku

Penyelenggaraan Upacara Adat Nyangku saat ini dilaksanakan oleh Yayasan Borosngora yang didukung oleh sesepuh Panjalu, Pemerintah Desa Panjalu, para tokoh masyarakat, juru kunci makam keramat, keturunan Raja Panjalu dan pihak terkait lainnya.

Sebelum dimulai, dilakukan pengambilan air suci untuk membersihkan benda-benda pusaka yang berasal dari tujuh sumber mata air.

Sumber mata air tersebut antara lain Sumber Air Situ Lengkong, Sumber Air Karantenan Gunung Syawal, Sumber Air Kapunduhan (Makam Prabu Rahyang Kuning), Sumber Air Cipanjalu, Sumber Air Kubang Kelong, Sumber Air Pasanggrahan, Sumber Air Bongbang Kancana, Sumber Air Gunung Bitung, dan Sumber Air Ciomas.

Air yang telah diambil akan disimpan di dalam tempat khusus dan ditawasul (diberi doa) oleh para santri selama 40 hari hingga hari pelaksanaan upacara adat Nyangku.

Baru kemudian dilaksanakan prosesi penyerahan tirta kahuripan dari sesepuh adat pengambil air kepada Ketua Yayasan Borosngora sebagai penanggung jawab pelaksanaan Upacara Adat Nyangku.

Selain itu disiapkan pula tujuh macam sesaji yang didampingi oleh tujuh macam minuman.

Di malam sebelum upacara adat Nyangku, dilakukan pengajian dan pembacaan Sholawat Nabi di Pasucian “Bumi Alit” yang biasanya diramaikan dengan tradisi Gembyung dan Debus.

Pada hari perayaan, benda-benda pusaka yang tersimpan di Pasucian “Bumi Alit” dikirab menuju ke Pulau Nusa Gede yang berada di tengah danau yang bernama Situ Lengkong.

Benda-benda pusaka utama dibawa dengan cara digendong seperti menggendong bayi oleh keturunan Raja Panjalu yang ditunjuk oleh Putra Mahkota Raja Panjalu yang menjabat sebagai Ketua Yayasan Borosngora.

Perjalanan kirab tersebut juga diiringi dengan irama gembyung (rebana) dan pembacaan sholawat Nabi.

Sampai di Pulau Nusa Gede benda-benda pusaka satu persatu mulai dibuka dari kain putih pembungkusnya, untuk selanjutnya dibersihkan dengan air dan jeruk nipis yang telah disiapkan.

Pembersihan benda-benda pusaka dimulai dengan pedang pusaka Prabu Sanghyang Borosngora dan dilanjutkan dengan pusaka-pusaka lainnya hingga selesai.

Setelah benda-benda pusaka itu dibersihkan, kemudian diolesi dengan minyak kelapa yang dibuat khusus untuk keperluan upacara adat Nyangku.

Setelah itu barulah benda-benda pusaka ini kembali dibungkus dengan lilitan janur dan tujuh lapis kain putih, untuk kemudian diikat dengan memakai tali dari benang boeh.

Benda-benda pusaka yang telah dibungkus kemudian dikeringkan dengan asap kemenyan.

Setelah semua prosesi selesai,benda-benda pusaka tersebut kembali diarak untuk di simpan kembali di di Pasucian “Bumi Alit”.

Sumber:
disbudpora.ciamiskab.go.id 
kebudayaan.kemdikbud.go.id 
jabar.antaranews.com 
bobo.grid.id 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dipaksa Oknum Polisi agar Tutup Mulut

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dipaksa Oknum Polisi agar Tutup Mulut

Bandung
Banjir Luapan Sungai Citanduy Terjang Tasikmalaya, 900 KK Mengungsi

Banjir Luapan Sungai Citanduy Terjang Tasikmalaya, 900 KK Mengungsi

Bandung
Menkes Budi Gunadi Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Menkes Budi Gunadi Terpilih Jadi Ketua Majelis Wali Amanat ITB

Bandung
Video Viral Penembak Misterius di Kota Bandung, Pelaku Mengendarai Motor

Video Viral Penembak Misterius di Kota Bandung, Pelaku Mengendarai Motor

Bandung
Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Bandung
Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Polisi Gerebek Markas Judi Togel di Cirebon, Omzet Rp 30 Juta Per Hari

Bandung
Kerugian Investasi Bodong yang Diotaki Oknum Wartawan Sukabumi Rp 5,6 Miliar

Kerugian Investasi Bodong yang Diotaki Oknum Wartawan Sukabumi Rp 5,6 Miliar

Bandung
Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Kasus DBD di Bandung Barat Meningkat, 12 Orang Meninggal Dunia

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Bandung
Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Korban Penipuan Investasi di Tasikmalaya Satroni Rumah Pelaku, Rugi Rp 52 Miliar

Bandung
Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Hujan Deras di Garut, Longsor Timpa 4 Rumah, 3 Orang Tertimbun

Bandung
Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Nasib Pilu Anis Dibakar Suaminya Berujung Maut, 3 Minggu Derita Luka Bakar 89 Persen

Bandung
Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Angin Puting Beliung Terbesar di Cimaung, Gemuruh Macam Suara Pesawat

Bandung
Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Belasan Pelaku UMKM Disabilitas Buka Sentra Kuliner di Lembang

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Lebat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com