Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga Kampung Bojongasih 22 Tahun Hidup dengan Banjir, Jenuh dan Minta Direlokasi

Kompas.com - 13/12/2022, 14:25 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

 

Dipaksa untuk terbiasa

Menurut Asep, kebijakan pemerintah seperti mengarahkan warga untuk bisa menyepakati "takdir" tersebut.

Warga yang hidup berdampingan dengan banjir Bandung Selatan tersebut, kata dia, dipaksa untuk terus bersiasat menghadapi kenyataan.

"Kita dipaksa untuk sabar. Kurang sabar apalagi, setiap kegiatan sehari-hari kami tetap jalani meskipun harus hidup dengan banjir," tuturnya.

Asep mengungkapkan, menyediakan fasilitas seperti perahu, upaya meninggikan rumah, menyediakan ban-ban bekas merupakan cara warga untuk mengamini keinginan pemerintah.

Baca juga: Kurangi Risiko Banjir, Tangkis Sungai Kali Lo Banyuwangi Ditinggikan

Selain itu, lanjut dia warga juga sudah merelakan melihat anak-anaknya tumbuh dan berkembang di tengah banjir.

"Pergi bersekolah, pergi ngantor, pergi berkegiatan juga harus bersama dengan banjir," terang dia.

Sekalipun, pemerintah sudah membuat folder air di dekat Citeureup dan Cipalasari, namun tetap saja inovasi tersebut tidak memberikan solusi.

Saat ini, banjir di Kampung Bojongasih melanda beberapa RW, seperti RW 3, RW 4 dam RW 5.

"Cuma yang paling parah ya di sini RW 4, soalnya di sini daerahnya cekung seperti mangkok," tutur dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com