Beres amputasi, ia bertemu dengan beberapa orang teman disabilitas. Mereka main ke rumahnya untuk memberi dukungan, semangat, agar cepat bangkit dan tidak malu.
Ia lalu aktif di organisasi dan mengikuti ujian paket C. Lulus paket C ia kuliah di STIE YPN Karawang. Saat ini ia baru semester awal.
"Tahun kemarin dapat peluang kerja dari Dinas Sosial. Sekarang bekerja di bagian gudang JNE Karawang. Karena sudah kerja, biaya kuliah saya bayar sendiri," ungkap Chandra.
Kaki palsu tersebut akan membantu dirinya lebih produktif.
Irfanul Arifin, Manager of Scholarship & Education Empowerment YBM BRILiaN menjelaskan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), 30,7 persen penyandang disabilitas di Indonesia tidak tamat sekolah sampai tingkat pendidikan menengah.
Karena itu pihaknya bersemangat atas kolaborasi dengan Rumah Amal Salman tersebut. Kaki dan tangan palsu tersebut akan membantu penerima manfaat bisa melanjutkan pendidikan tanpa harus merasa terbatas.
Direktur Rumah Amal Salman, Agis Nurholis mengatakan, pihaknya berperan sebagai penghubung antara inovator, mitra, dan penerima manfaat.
Untuk kegiatan kali ini penerima manfaatnya sebanyak 8 orang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.