KOMPAS.com - Gua Sunyaragi terletak di Sunyaragi, Kesambi, Cirebon, Jawa Barat.
Gua Sunyaragi atau Taman Sari Sunyaragi merupakan situs bersejarah yang terdapat di Cirebon.
Konstruksi bangunan situs ini berupa taman air, sehingga Gua Sunyaragi disebut juga Taman Air Sunyaragi.
Makna nama Gua Sunyaragi berasal dari kata sunya yang artinya sepi dan ragi yang artinya raga. Kedua kata tersebut berasal dari bahasa Sanskerta.
Ada dua versi terkait dengan berdirinya Gua Sunyaragi.
Versi pertama adalah berita lisan mengenai sejarah berdirinya Gua Sunyaragi yang disampaikan secara turun temurun oleh para bangsawan Cirebon.
Versi ini dikenal dengan sebutan Carub Kanda.
Baca juga: 5 Wisata Jabar yang Punya Cerita Legenda, dari Gunung Padang hingga Goa Sunyaragi
Menurut Caruban Kandha dan sejumlah catatan dari Keraton Kasepuhan, Tamansari dibangun karena Pesanggrahan Giri Nur Sapta Rengga berubah fungsi menjadi tempat pemakaman raja-raja Cirebon.
Hal tersebut dihubungkan dengan perluasan Keraton Pakungwati yang terjadi pada tahun 1529 M, yaitu dengan pembangunan tembok keliling keraton, Siti Inggil, dan lain-lain.
Versi kedua berupa versi Caruban Nagari yang berdasarkan buku Purwaka Caruban Nagari tulisan tangan Pangeran Kararangen atau Pangeran Arya Carbon pada tahun 1720.
Berdasarkan cerita yang beredar, Gua Sunyaragi didirikna pada tahun 1703 Masehi oleh Pangeran Kararangen yang tidak lain adalah cicit Sunan Gunung Jati.
Bangun tersebut memiliki banyak ruangan yang memiliki kegunaannya masing-masing.
Saat ini, Taman Air GuaSunyaragi mengalami perubahan fungsi sebagai obyek wisata sejarah.
Baca juga: Goa Sunyaragi Cirebon dan Patung Perawan Sunti yang Bikin Susah Jodoh
Adanya panggung pada Taman Air Gua Sunyaragi mendukung adanya pementasan pada malam hari dengan latar belakang Gua Sunyaragi.
Hingga kini, panggung pementan kerap digunakan untuk berbagai acara.
Tujuan pembangunan Gua Sunyaragi sebagai tempat beristirahat bagi sultan Cirebon beserta keluarga dan sebagai tempat meditasi. Tempat ini juga untuk mengatur strategi melawan Belanda.
Selain itu, Gua Sunyaragi juga sebagai tempat berlatih perang bagi prajurit keraton.
Arsitektur Gua Sunyaragi terpengaruh dengan gaya Jawa dan China.
Pengaruh Jawa dengan adanya bangunan joglo di tempat ini. Sedangkan pengaruh China bahwa dahulu Gua Sunyaragi sebagian dihiasi dengan berbagai ornamen China di bagian luarnya.
Gua Sunyaragi juga diselubungi wadasan yang mirip dengan karang.
Wadasan ini menjaga kompleks bangunan dari perubahan suhu sehingga memperlambat perambatan suhu di dalam bangunan.
Baca juga: Panduan Menjelajah Goa Sunyaragi, Cirebon
Batu karang berupa wadasan ini mendukung fungsi kompleks sebagai tempat menyepi yang memberikan suasana mistis dan kusuk untuk putra dan putri keraton yang fokus bersemedi.
Gua Sunyaragi yang telah menjadi obyek wisata sejarah dapat dinikmati dengan membayar harga tiket masuk berkisar Rp 17.000.
Gua Sunyaragi buka mulai pukul 08.00 sampai 17.00 WIB setiap hari.
Sumber:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.