Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Unsil Tasikmalaya Dilaporkan Cabuli Mahasiswi Perwakilan Jerman, Korban Lebih dari 1

Kompas.com - 08/02/2023, 13:32 WIB
Irwan Nugraha,
Reni Susanti

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Seorang Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya, Jawa Barat, berinisial EDH, dilaporkan beberapa mahasiswinya diduga karena pencabulan, Rabu (8/2/2023).

Laporan ini menyusul pencabulan yang dialami perempuan Warga Negara Indonesia (WNI) yang tengah mewakili Jerman untuk studi banding di Unsil. 

Ternyata, korbannya lebih dari satu. Para korban akhirnya mengaku jadi korban cabul dosen tersebut dan melaporkannya ke Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Unsil Tasikmalaya.

Baca juga: Keluarga Sebut Sugeng Dikorbankan dalam Kasus Tabrak Lari Selvi: Pak Jokowi, Tolong Keluarkan Adik Saya

Perbuatan tersebut dikecam civitas kampus. Hingga beberapa poster penolakan kekerasan seksual terpasang di lingkungan kampus.

Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unsil Tasikmalaya, Gumilar Mulia membenarkan kasus tersebut. Saat ini pihaknya masih menangani kasus dugaan pencabulan itu. 

Gumilar menjelaskan, dosen tersebut sudah 30 tahun mengajar Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsil Tasikmalaya.

Baca juga: Video Viral Pemuda Onani di Depan Konter Tasikmalaya, Kasus Serupa Terjadi 2019

"Memang benar ada indikasi terjadinya kekerasan seksual (di Unsil). Satgas PPKS sudah bergerak dan menampung korban. Bahkan, ada yang menjadi korban seksual baik sesuai pengakuan korban maupun bukti rekaman CCTV. Telah dilaporkan ke Rektor dan dilaporkan ke Dirjen (Kemendikbudristek RI)," jelas Gumilar dalam Konferensi Pers di Gedung Rektorat Unsil Tasikmalaya, Rabu (8/2/2023).

Gumilar menambahkan, kasus ini bermula saat ada laporan mahasiswi perwakilan Jerman yang sedang studi di fakultas tersebut ke Satgas PPKS.

Dibuktikan dengan rekaman CCTV, kejadian berlangsung di lorong kamar mandi fakultas tersebut.

Berjalannya waktu, muncul korban-korban lainnya. Sejumlah mahasiswi mengaku mendapatkan dugaan pelecehan seksual sampai kekerasan seksual. 

"Laporan awal (korban) 30 Januari 2023. Dalam masa pemeriksaan dan investigasi sekarang, dosen itu dinonaktifkan sementara. Kalau terbukti bisa dinonaktifkan dan kalau tidak terbukti bisa aktif kembali. Ini masa investigasi 30 hari," tutur dia.

"Kalau korban lebih dari 1 orang tentu saja. Bentuknya (cabul) saya tidak bisa jelaskan di sini. Korbannya sudah ada beberapa orang dan kita terus investigasi dan sudah ke arah pelecehan seksual tentunya," tambah Gumilar.

Kini, kasusnya sedang ditangani Satgas PPKS Unsil berkoordinasi dengan Kepolisian setempat.

Pihaknya pun masih mengumpulkan korban lainnya karena ada informasi dari mahasiswi korbannya banyak dan dilakukan sudah lama.

"Sekarang saja Pak Rektor sedang di Jakarta membahas hal ini yang dilakukan dosen itu. Kita tunggu nanti hasil Satgas dan pihak Kepolisian pengungkapan kasusnya seperti apa," pungkasnya.

Sementara itu pihak Polresta Tasikmalaya masih belum memberikan keterangan resmi terkait kasus ini karena masih belum ada laporan resmi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Terimbas Banjir Rob, Pedagang Minta Pantai Karangsong Indramayu Dibenahi

Bandung
KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

KPU Karawang Ancam Ambil Langkah Hukum Soal SK Palsu Penetapan Caleg

Bandung
Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Fakta di Balik Video Viral Bocah Gibran di Bogor Nangis Kelaparan

Bandung
Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Ingin Ulangi Kemenangan 2008, PDI-P dan PKS Jajaki Koalisi untuk Pilkada Sumedang

Bandung
Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Kisah Srikandi Tagana Lawan Stigma, Rela Tinggalkan Keluarga demi Tangani Bencana

Bandung
WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

WNA Pembunuh Mertua di Kota Banjar Divonis 16 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi 192 Juta

Bandung
Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk 'Naik Kelas'

Cirebon Festival 2024, Ajang bagi UMKM Cirebon untuk "Naik Kelas"

Bandung
Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Sederet Fakta Baru Kasus Mutilasi di Ciamis, Tersangka Depresi Diduga gara-gara Utang Rp 100 Juta

Bandung
Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Kementan Targetkan Bantu 10.000 Pompa Air untuk Pertanian Jawa Barat

Bandung
Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Nenek 69 Tahun di Purwakarta Ditemukan Tewas di Ruang Tamu, Polisi: Ada Luka di Kepala

Bandung
Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Meski Harga Pupuk Subsidi Naik, Mentan Jamin Jumlahnya Tak Akan Berkurang

Bandung
Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Fortuner Mobil Dinas Polda Jabar Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudinya Diperiksa Propam

Bandung
Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Mentan Bangun Klaster Pertanian di Kabupaten Bandung, Apa Istimewanya?

Bandung
Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Pelaku Nikah Sesama Jenis di Cianjur Diduga Alami Penyimpangan Gender

Bandung
Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan 'Driver' Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Video Viral Penumpang Diduga Lecehkan "Driver" Ojol di Bandung, Polisi: Salah Paham

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com