Italia, Jerman, Jepang, dan Selandia Baru, menjadi negara yang kerap menunggu untuk disuplai wayang golek buatan Mang Oleh.
Tak cukup di situ, Mang Oleh pernah memberikan pelatihan atau workshop pembuatan wayang golek di Jakarta International School (JIS).
"Dulu mah sering sampai ke luar negeri, cuma sekarang mah udah enggak. Dulu waktu ke Jakarta banyak pisan yang beli pengunjung luar negeri," kata dia.
"Saya pernah juga ngajar selama 1 tahun di JIS, banyak juga ngajarin orang luar negeri dan akhirnya banyak yang pesan," tutur dia.
Perjalanan panjang Mang Oleh membuat wayang golek dan memasoknya ke berbagai daerah berakhir tahun 2011. Saat itu, ia memutuskan untuk membuka galeri wayang golek di Cibiru.
Namun, galeri itu tak berlangsung lama. Beberapa tahun setelahnya, ia memutuskan untuk membuka galeri wayang golek di kediamannya.
"Sekarang mah para dalang nyari wayang di rumah saya aja ke sini," kata dia.
Lantaran, sejarah wayang golek sangat kuat di wilayah Cibiru. Pada Agustus 2022, sekelompok pemuda dari Desa Cinunuk mendatanginya untuk mau menerima penghargaan dari Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) Provinsi Jawa Barat.
"Terus ada juga dari Kecamatan Cileunyi, yang mau ngasih gelar pahlawan wayang golek," kata dia.
Mang Oleh menyebutkan, gelar Maestro disematkan kepadanya saat Pepadi menggelar pertemuan di Teras Sunda Cipadung.
Saat itu, para dalang yang berkumpul, lanjut Mang Oleh, berdiskusi ihwal siapa yang masih konsisten membuat wayang golek dengan masih mempertahankan ciri khasnya.
Hasil diskusi para dalang itu, sambung dia, ditunjuklah Mang Oleh sebagai penerus wayang golek Cibiruan.
"Pertimbangan mereka, karena saya masih mempertahankan ciri khas wayang golek Cibiruan, menurut mereka wayang khasa Cibiruan memiliki perbedaan yang sangat signifikan dengan wayang lain," sambungnya.
"Mereka bilang, saya mau cari apalagi, keahlian, mulai dari ukir dan pahat sampai rupa hanya saya yang punya, langsung saya ditunjuk jadi Maestro," tuturnya.
Kondisi Seniman Pembuat Wayang Golek
Kini Mang Oleh telah mendapatkan gelar sebagai Maestro pembuat wayang golek. Meski begitu, gelar itu tak membuat ia menjadi jumawa.
Mang Oleh membuka selebar-lebarnya pintu rumahnya untuk siapapun yang mau belajar pembuatan wayang golek khas Cibiruan.
Saat ini Mang Oleh menginginkan sejarah pewayangan dikembalikan lagi ke Cibiru.
"Makanya keinginan saya wayang Cibiruan dikenalkan kembali ke publik, soalnya banyak yang gak tahu bahwa sejarah pewayangan ada di Cibiru," ungkapnya.
Ia berpesan kepada pemerintah agar kembali mencari tahu dan menggali sejarah wayang golek di tanah air.
"Minta bantuan ke pemerintah juga agar Cibiru kembali diperkenalkan soal wayang goleknya, wayang harus ditempatkan di posisi yang layak sebagai kekayaan bangsa," ujarnya.
Kepada yang lebih muda pun, Mang Oleh tetap berpesan agar dunia pembuatan wayang golek tidak dijadikan ajang kompetisi.
Ia berharap setiap seniman pembuat wayang golek tetap mempertahankan ciri khasnya sebagai bentuk komitmen mempertahankan wayang sesuai dengan karakter sejarah.
"Saya siap jika harus menjelaskan bagaimana ukiran wayang di Cibiruan, wayang di Selacau, dan di Bogor," kata dia.
Meski begitu, ia bersyukur jika saat ini banyak lahir seniman pembuat wayang golek.
Namun, sayang tak sedikit para pendatang baru yang mengesampingkan ihwal ukiran yang menjadi ciri khas dari seni membuat wayang.
"Alhamdulilah, yang kreatif itu banyak, bahkan kreatifnya lebih dari saya. Tapi sayang banyak yang mengesampingkan ciri khas," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.