KOMPAS.com - M. Sabil Fadhillah (34), Guru salah satu SMK di Cirebon, Jawa Barat, masih bisa melanjutkan kariernya sebagai tenaga pengajar.
Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah X Jabar, Ambar Triwidodo memastikan tak ada "blacklist" untuk Sabil yang telah diberhentikan dari sekolah tempatnya mengajar.
Ambar menjelaskan, dalam dunia pendidikan tak ada istilah blacklist, sehingga Sabil masih bisa melanjutkan pengabdiannya sebagai seorang guru.
"Guru tetap guru, tidak ada istilah blacklist dalam profesi mulia tersebut," kata Ambar, dikutip dari TribunJabar.id, Jumat (17/3/2023).
Ambar menyampaikan, SMK tempat Sabil mengajar juga telah membuka peluang bila guru yang telah mengabdi selama 14 tahun itu ingin kembali.
Baca juga: Batal Dipecat Usai Komentar di IG Ridwan Kamil, Sabil Pilih Tak Lanjut Mengajar, Ini Alasannya
"Tidak ada larangan bagi yang bersangkutan, mau melanjutkan pengabdian di sekolah sebelumnya atau sekolah lainnya," ujar Ambar.
Ambar menegaskan, pihaknya sejak awal tidak menerima dan memberi arahan agar sekolah memberhentikan Sabil usai menyebut Ridwan Kamil dengan kata sapaan 'maneh' di kolom komentar akun Instagram Gubernur Jabar tersebut.
Dia mengaku, pihaknya hanya meminta yayasan yang menaungi SMK tempat Sabil mengajar menegur salah satu tenaga pendidiknya itu.
"Dari awal tidak ada pemberhentian sehingga yang bersangkutan juga tetap bisa mengajar, bahkan dapodiknya belum dicabut," ucap Ambar.
Menurutnya, tugas KCD Pendidikan Wilayah X Jabar juga berkomitmen untuk menyejahterakan para guru, terutama yang masih berstatus honorer seperti Sabil.
"Untuk semua guru, mari didik anak-anak kita menjadi anak-anak yang berekarakter baik untuk mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin di bidang pendidikan," tandasnya.
Sebelumnya, Sabil dipecat dari pekerjaannya usai melontarkan kritik di kolom komentar akun Instagram Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, pada Selasa (14/3/2023).
Sabil menerima surat pemberhentian dari pihak yayasan yang menaungi sekolah tempatnya mengajar pada Rabu (15/3/2023).
Usai kejadian tersebut, pria yang telah berprofesi sebagai guru sejak tahun 2014 itu mengaku mendapat pelajaran berharga.
"Tentunya, ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga, khususnya bagi diri saya pribadi," kata Sabil, dikutip dari TribunCirebon.com, Jumat (17/3/2023).
Baca juga: Kritik yang Membuat Guru Sabil Dipecat dan Klarifikasi Ridwan Kamil
Menurut Sabil, seorang guru tidak bisa sembarang bertindak, sebab perilakunya akan digugu dan ditiru oleh para muridnya.
Guru harus bisa menjadi teladan bagi para siswa, tambah Sabil, baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
"Profesi guru itu sangat melekat, dalam peristiwa kemarin saya bertindak atas nama pribadi, tapi tetap terbawa-bawa juga," ujar Sabil.
Dalam kesempatan itu, dia pun mengucapkan terima kasih kepada para rekan seprofesinya yang telah memberikan semangat, dukungan, serta doa.
Pemberhentian Sabil sebagai guru di SMK tempatnya mengajar sebenarnya sempat dibatalkan, dia diberi kesempatan kembali untuk mengajar.
Akan tetapi, Sabil yang telah merasa tidak enak hati memilih untuk tidak melanjutkan pengabdiannya di SMK tempatnya mengajar selama ini.
Baca juga: Ridwan Kamil Minta Jaga Ketersediaan Pangan: Jangan Dikit-dikit Impor
Hal itu dipilih Sabil lantaran nama sekolah menjadi terseret ke dalam tindakan yang dia lakukan beberapa waktu lalu tersebut.
"Saya sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada sekolah yang menerima saya lagi, tapi untuk kembali mengajar di sana sepertinya tidak," tandasnya.
Sabil tak menyangka kritik kepada Ridwan Kamil yang awalnya dia anggap biasa saja ternyata viral di media sosial.
"Saya juga menggunakan kata 'maneh', karena mempertimbangkan Ridwan Kamil ini cepat akrab dengan followers," ujarnya.
Menurutnya, kritik yang dia lontarkan merupakan respons setelah melihat Ridwan Kamil berbincang dengan siswa SMP di Tasikmalaya secara daring sambil mengenakan jas berwarna kuning yang identik dengan partai politik yang kini menaunginya, Partai Golkar.
Apa pun alasan Ridwan Kamil memakai jas kuning itu, dia menilai, politik praktis tidak semestinya dibawa ke ranah pendidikan.
"Jadi komentar saya ini hanya ingin tahu, Ridwan Kamil dalam posisi sebagai gubernur, kader partai, atau pribadi," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.