BANDUNG, KOMPAS.com - Sampah di beberapa daerah di Bandung menumpuk. Seperti di Kota Bandung dan Kabupaten Bandung.
"Sudah dua minggu sampah tidak diangkut," ujar Yani (50) warga Desa Cinunuk, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jumat (12/5/2023).
Akibatnya, sampah yang menggantung ataupun disimpan di bagian depan rumah menumpuk dan mengeluarkan bau tidak enak.
Baca juga: Pasar Sehat Cileunyi Makin Jorok, Kini Sampah Menggunung Setinggi Atap Kios
Bahkan di Pasar Sehat Cileunyi, pedagang memasang sebuah tulisan larangan membuang sampah dengan nada cukup keras.
"Kanggo sementara, teu kenging miceun runtah kadieu..Goblog bau.. (untuk sementara, tidak boleh membuang zampah ke sini.."
Enda (33) salah seorang pedagang mengatakan tulisan tersebut sengaja dipasang para pedagang lantaran jengkel terhadap situasi tersebut selama bertahun-tahun.
Baca juga: Lansia yang Videonya Viral karena Tinggal Sebatang Kara di Rumah Penuh Sampah Meninggal
Ceceran sampah pun terlihat di sejumlah tempat di Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang. Keterlambatan pengangkutan sampah salah satunya karena persoalan di TPA Sarimukti.
Kepala UPTD PSTR DLHK Provinsi Jawa Barat, Arief Perdana mengakui ada beberapa infrastruktur TPA Sarimukti yang mengalami kerusakan.
Sehingga yang tadinya ada dua zona, saat ini hanya satu zona yang dioperasikan satu sampai sekarang.
"Kita upayakan membuka zona satu yang dulu ditutup. Minggu ini jalannya diselesaikan, sehingga minggu depan Kota Bandung punya dua zona lagi untuk digunakan. Mudah-mudahan bisa membantu mengurai antrean di Sarimukti,” tutur Arief.
Ia menambahkan, jam operasional pengangkutan sampah pun diperpanjang. Dari yang semula pukul 05.00-18.00 WIB, berubah menjadi pukul 05.00-21.00 WIB.
"Kita tidak mungkin buka 24 jam karena personel dan alat berat juga terbatas. Lalu upaya lainnya, tahun ini Sarimukti juga akan diperluas sekitar 6 hektar," lanjutnya.
Sedangkan untuk TPA Legoknangka, ia mengatakan saat ini masih dalam proses lelang. Ada dua perusahaan dari Jepang yang akan membantu pembangunan TPA Legoknangka.
"Kita berikan kesempatan kepada mereka untuk memasukkan dokumen penawaran sampai 31 Mei 2023. Kalau sudah sesuai, akan kita evaluasi satu bulan. Mudah-mudahan bulan Juli sudah ada pemenangnya. Peletakkan batu pertama bulan Agustus," paparnya.
Selanjutnya Pemprov akan memberikan waktu dua tahun untuk konstruksinya. Diharapkan paling cepat 2025 sudah bisa beroperasi atau paling lambat 2026.
"Kita tidak ingin Legoknangka itu seperti di Sarimukti. Kita ingin menggunakan teknologi pengolahan sampah. Sebab jika hanya ditimbun, dalam waktu bertahan 2 tahun sudah penuh dan harus cari lahan baru," akunya.
Teknologi tersebut harus bisa mengolah sampah 2.000 ton per hari. Selain itu harus mampu mengurangi sampah minimal 85 persen, maksimal 90 persen.
"Harus memenuhi standar lingkungan juga. Sebab biaya anggarannua cukup besar untuk TPA Legoknangka ini, jumlahnya Rp4 triliun," imbuhnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.