Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TPA Darurat Cicabe Bandung Bakal Dinonaktifkan jika TPA Sarimukti Membaik

Kompas.com - 17/05/2023, 16:59 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Darurat Cicabe, Kota Bandung, Jawa Barat, akan dinonaktifkan usai kondisi TPA Sarimukti kembali normal.

"Kalau terjadi (Sarimukti normal), komitmen kita Cicabe dihentikan, kembali ke Sarimukti," ujar Plh Wali Kota Bandung, Ema Sumarna dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (17/5/2023).

"Alhamdulilah Sarimukti membaik, ada peluang untuk Pemkot Bandung kembali melakukan ritasi 210 kali. Artinya 1.200 ton sampah ini ada potensi peluang bisa kembali ke TPA," tutur Ema.

Baca juga: DLH Sebut Kondisi TPA Sarimukti Buat Sampah Menumpuk di Bandung

Kendati demikian, sampah harus tetap bisa dikelola dengan baik agar Kota Bandung tidak tergantung pada keberadaan TPA Sarimukti.

Menurut Ema, edukasi kepada masyarakat menjadi hal utama untuk pengelolaan sampah, sehingga mampu selesai di sumbernya.

"Satu sisi edukasi masyarakat menjadi keniscayaan. Kang Pisman 3R atau KBS (Kawasan Bebas Sampah) menjadi target kita. Itu durasi aku cukup panjang. Mengubah mindset tidak mudah," tegas Ema.

Baca juga: Sampah di Bandung Menumpuk, Zona 1 TPA Sarimukti Akan Dibuka, Jam Operasional Diperpanjang

Ema mengatakan, masalah sampah sudah menjadi atensi pemerintah pusat. Pasalnya penanganan sampah merupakan hal yang masif terus terinformasikan.

"Masalah sampah di Kota Bandung sudah menjadi atensi pusat, dalam hal ini Kementerian PUPR. Penanganan sampah itu menjadi masif dan terus terinformasikan. Langkah yang dilakukan tiada hari tanpa penanganan. Baik itu di TPS, edukasi masyarakat bisa menyelesaikan sampah di rumah tangga atau TPS," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jendral Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti mengatakan, penanganan sampah perlu dukungan dari pemerintah, baik pusat maupun provinsi.

"Hal ini harus diselesaikan dan butuh dukungan pemerintah provinsi. Sehingga dalam pelaksaannya perlu koordinasi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com