Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Anggota DPR Dibunuh ART, Sikap Pelaku ke Korban bagai Air Susu Dibalas Air Tuba

Kompas.com, 30 Mei 2023, 05:35 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Iin Casinih (62) ditemukan tewas di rumahnya, Desa Sukra, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat (Jabar), Kamis (25/5/2023) malam.

Ibu anggota DPR RI Bambang Hermanto itu dibunuh oleh asisten rumah tangganya berinisial T.

Pembunuhan yang dilakukan T terhadap korban bagai peribahasa air susu dibalas air tuba. Pasalnya, perbuatan baik Casinih kepada tersangka justru dibalas dengan serangan bertubi-tubi hingga membuat korban meninggal.

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Indramayu AKBP Fahri Siregar mengatakan, tersangka baru bekerja di rumah korban selama dua pekan.

Awalnya, T adalah pengemis di sekitar daerah rumah korban. Lantaran ART-nya tak lagi bekerja di tempatnya, Casinih menawarkan pekerjaan itu kepada T.

T menerima tawaran tersebut. Ia bekerja sebagai tukang bersih-bersih pekarangan.

Baca juga: Pembunuh Ibu Anggota DPR Awalnya Pengemis, Korban Kasihan lalu Pelaku Dijadikan ART

Akan tetapi, di tengah aktivitas kerjanya, T diduga kerap meminta uang dan barang kepada korban.

“Jadi pada saat bekerja, yang kami dapat informasi, bahwa kadangkala tersangka suka celamitan, artinya dia suka minta uang, suka minta barang-barang,” ujar Fahri, Sabtu (27/5/2023).

Di hari terjadinya pembunuhan, Rabu (24/5/2023) pagi, T sempat cekcok dengan Casinih. Ia menganggap salah satu perkataan Casinih membuatnya sakit hati.

T kemudian menganiaya korban secara bertubi-tubi.

Baca juga: Ibu Anggota DPR yang Dibunuh ART di Indramayu Dikenal Sosok Penolong, Bambang: Saya Tak Menduga

Fahri menuturkan, berdasarkan hasil otopsi jenazah korban, ibu anggota DPR itu meninggal karena kekurangan oksigen.

"Korban dibekap, akhirnya kekurangan oksigen, ada hambatan pernapasan. Hambatan pernapasan ini terjadi karena adanya kekerasan pada wajah, hingga meninggal dunia,” ucapnya.

Usai membunuh korban, T melarikan diri ke rumah istrinya di Sukamandi, Kabupaten Subang, Jabar.

Tersangka ditangkap oleh polisi pada Jumat (26/5/2023) siang di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jabar.

Baca juga: Hasil Otopsi Ungkap Ibu Anggota DPR Dianiaya ART Sebelum Akhirnya Tewas

Casinih dikenal sebagai sosok baik

Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Bambang Hermanto (baju putih) menangis saat menggotong keranda jenazah ibundanya, Casinih (62), Jumat (26/5/2023). Casinih  dibunuh oleh pekerja di rumahnya, di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (25/5/2023).
TRIBUNCIREBON.COM/HANDHIKA RAHMAN Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Bambang Hermanto (baju putih) menangis saat menggotong keranda jenazah ibundanya, Casinih (62), Jumat (26/5/2023). Casinih dibunuh oleh pekerja di rumahnya, di Indramayu, Jawa Barat, Kamis (25/5/2023).

Tewasnya Casinih akibat ulah T membuat keluarga korban terpukul.

“Sangat terpukul. Tidak ada masalah, tiba-tiba saja terjadi. Bagai hujan di siang bolong," ungkap Bambang Hermanto, Sabtu.

Bagi Bambang, ibunya adalah sosok yang selalu menebar kebaikan.

“Ibu ini selalu mengingatkan hal baik. Kalau jam 3 malam ini, membangunkan kita-kita (anak), tahajud, lewat grup, satu persatu. Tiap hari senin, di momen baik, dia selalu bagi-bagi, apalagi kalau hari ulang tahun, tidak pernah lupa,” tuturnya.

Baca juga: Update Pembunuhan Ibu Anggota DPR oleh ART di Indramayu, Pelaku Ambil Uang Korban

Sementara itu, pasangan suami istri yang merupakan tetangga korban, Lidia dan Adnan, menilai Casinih adalah seorang yang baik dan ramah.

“Orangnya baik, dia suka ngasih makanan, nasi, bolu, kalau dia sedang di depan rumah, dan saya lagi di depan juga sering menyapa. Ramah,” jelas Lidia.

Baca juga: Kronologi Terungkapnya Pembunuhan Ibu Anggota DPR, Anak Korban Curiga karena Teleponnya Tak Diangkat

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhamad Syahri Romdhon | Editor: David Oliver Purba, Teuku Muhammad Valdy Arief, Michael Hangga Wismabrata)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau