Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Balik Senyum Pemudik, Ada "Elang Sangkan" yang Siaga

Kompas.com, 12 Juni 2023, 14:03 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Apabila terjadi potensi perlambatan, Elang Sangkan akan memberi notifikasi yang terhubung dengan media sosial; telegram, WhatsApp, dan juga SMS.  

Petugas akan langsung melakukan penanganan secara cepat untuk merekayasa arus lalin, penarikan kendaraan, buka tutup arus, dan tindakan lainnya agar kondisi arus lancar.

“Jadi, Elang Sangkan ini memberi informasi cepat kepada para penanggung jawab operasi, yang alat komunikasinya telah terhubung agar langsung ditangani. Setelah tertangani, Elang Sangkan akan kembali memberikan notifikasi bahwa jalur kembali normal. Ini sangat efektif karena bersifat dua arah; komunikatif,” kata Arif.

Elang Sangkan juga dapat melihat kondisi pergerakan arus kendaraan di luar wilayah hukum Polresta Cirebon, yaitu di sepanjang Tol Cikampek Utama hingga gerbang Tol Kalikangkung, serta sepanjang jalur arteri di pulau jawa. 

Arif menyebut, aplikasi Elang Sangkan yang baru dilahirkan pada arus mudik tahun ini, memang khusus untuk petugas dalam pengamanan arus mudik dan balik 2023.

Tahun depan, Arif menargetkan, tim informasi dan teknologi digital Polresta Cirebon mengembangkan Elang Sangkan untuk masyarakat luas agar menjadi petunjuk saat pelaksaan arus mudik dan balik. 

Pemanfaatan teknologi digital

Khaerudin Imawan, dosen Komunikasi Universitas Swadaya Gunung Jati (UGJ) Cirebon mengatakan, melalui aplikasi Elang Sangkan, Polresta Cirebon telah menerapkan apa yang disebut dalam dunia komunikasi saat ini “Hyper-Reality”.

Aplikasi Elang Sangkan telah meremediasi kenyataan yang ada di jalur lalu lintas ke dalam bentuk digital yang dapat menjadi petunjuk bagi para pemangku kebijakan. 

“Elang Sangkan menghadirkan realitas baru yang bisa jadi lebih nyata. Aplikasi itu merepresentasikan tentang jalan, tentang potensi kemacetan lebih awal. Petugas bisa menentukan langkah tepat,” kata Khaerudin saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/6/2023). 

Pria yang juga peneliti Komunikasi Budaya Kajian Media dan Praktek Digital ini menyebut, efek dari penggunaan teknologi digital memiliki dampak positif yang besar.

Pelayanan terhadap masyarakat, dalam hal ini pemudik, lebih cepat. Tentu juga utamanya untuk mengurangi potensi kecelakaan yang kerap kali terjadi. 

Menurutnya, apabila aplikasi ini benar-benar berfungsi baik, Polresta Cirebon telah melakukan kemajuan dan melangkah ke depan.

Ada proses akselerasi yang dilakukan untuk meningkatkan kecepatan pelayanan.

“Patut diapresiasi. Aparat kepolisian sudah mempraktekan dromologi dan responsif terhadap perubahan-perubahan teknologi. Ini sesuatu yang luar biasa yang bagus dan sudah menjadi keharusan di saat-saat ini,” kata Khaerudin yang merupakan lulusan S3 Komunikasi UGM tahun 2022. 

Khaerudin mengatakan, sejumlah pihak banyak yang mengapresiasi Polri dalam pengamanan dan penangan arus mudik dan balik tahun 2023.

"Stigma kemacetan yang setiap tahun membayangi pemudik kian terkikis oleh berbagai penanganan dan pelayanan," ujar dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Tak Bisa Turun dari Atap dan Terjebak Berjam-jam, Kakek di Bogor Dievakuasi Damkar Pakai Tandu ke Rumah Sakit
Bandung
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Dedi Mulyadi Jemput Warga Jabar yang Terdampak Banjir di Aceh
Bandung
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Soal Penolakan Warga Terminal Cicaheum, Farhan Upayakan Relokasi ke TOD BRT Paling Ramai
Bandung
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Forum Kiai NU Jawa Desak Pembentukan Panitia MLB, Nama Rhoma Irama Disebut
Bandung
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Pakar Hukum Ingatkan Dedi Mulyadi: Surat Edaran Tidak Bisa Dibuat Seenaknya
Bandung
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Pakar ITB Ingatkan Pemerintah Lakukan Pemodelan Banjir yang Akurat Sebelum Relokasi Warga
Bandung
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Ratusan Siswa di Bogor Sumbang Uang, Mukena, hingga Lilin bagi Korban Bencana Aceh dan Sumatera
Bandung
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Kepsek SD Tasikmalaya Diduga Cabuli 5 Remaja Putri Dalam Kamar Hotel di Pangandaran
Bandung
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Polisi Tangkap Oknum Kades di Jatinangor karena Sabu, Jalani Rehab di Lido 6 Bulan
Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Menko AHY Tinjau Langsung Pembangunan Flyover Nurtanio Bandung
Bandung
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Dedi Mulyadi Pulangkan 47 Warga, 25 Lainnya Masih Terjebak di Takengon Aceh
Bandung
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Puluhan Pengajuan Izin Perumahan di Cimahi Disetop, Pemkot Tunggu Kajian Lingkungan
Bandung
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Ujaran Kebencian Streamer Viral, Polda Jabar Tetap Proses meski Pelaku Sudah Minta Maaf
Bandung
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Libur Natal dan Tahun Baru, Jalur Puncak Bogor Pakai Skema Buka-Tutup
Bandung
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
REI Jabar soal SE Dedi Mulyadi Moratorium Izin Perumahan: Mohon Dikaji Ulang...
Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau