Lalu istrinya terus mencari tahu keberadaan anaknya.
Selain istrinya yang menyusul ke sekolah, juga ada anggota keluarga yang kembali mendatangi sekolah.
Pencarian ke sekolah ini hingga sampai tiga kali namun hasilnya tidak ditemukan.
"Mungkin kalau istri saya tidak ke sekolah, anak saya sampai sekarang nggak tahu ketemu atau enggak," ucap dia.
Baca juga: Selidiki Kematian Siswa SMP Peserta MPLS di Sukabumi, Polisi Bongkar Makam Korban
Karena tidak ada kabar yang jelas, lanjut Iman, akhirnya pihak keluarga bersama warga kampung berinisiatif mencari anaknya.
Upaya pencarian juga diantar teman anaknya ke lokasi sungai.
"Anak saya akhirnya ditemukan tenggelam di sungai Cileuleuy dalam kondisi meninggal dunia. Lalu dari lokasi langsung dibawa ke sini (rumah) dengan motor," jelas Iman.
Saat ini, belum diketahui pasti penyebab tewasnya bocah asal Kampung Selaawi, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar tersebut.
Pihak Polres Sukabumi masih menyelidiki perkaranya.
Kepala Kepolisian Resor Sukabumi AKBP Maruly Pardede mengatakan, MPLS yang berisi kegiatan lintas alam itu diikuti oleh 120 siswa.
Kejadian itu kini diselidiki Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Sukabumi, sudah dua saksi diperiksa.
"Baik dari saksi yang ada di lokasi saat kejadian dan pihak sekolah serta melakukan penyelidikan lebih lanjut," katanya.
Dalam mengusut kasus tersebut, polisi membongkar makam korban untuk dilakukan otopsi, Selasa (25/7/2023), atas seizin orangtua korban.
Sementara pembongkaran makam atau ekshumasi dilakukan di pemakaman keluarga korban di Kampung Selaawi Hilir, Desa Cibunarjaya, Kecamatan Ciambar, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa.