Pihak keluarga korban menuntut pelaku mendapatkan hukuman setimpal atas perbuatannya yang telah merenggut nyawa.
Terlebih, menurut Dian Permana (25), kakak korban Denis (13), pelaku dikenal sebagai sosok pelajar yang kerap berulah.
“Sering mengganggu pelajar lain, salah satunya ke adik saya. Bukan kali ini saja, dulu juga pernah mau memukul korban,” kata Dian saat ditemui Kompas.com di Polres Cianjur, Jumat petang.
Dian bahkan pernah melaporkan perbuatan pelaku ke pihak sekolahnya.
“Sudah diberi peringatan sama sekolahnya, tapi ya berulah lagi,” ujar dia.
Disebutkan, pelaku bersama komplotannya kerap mengganggu rekannya sehabis pulang sekolah.
Teror fisik yang dialami adiknya sendiri, ungkap dia, sudah setahun terakhir atau sejak korban masuk bangku MTs.
“Adik saya ini kan tipikalnya pendiam, suka takut itu kalau pulang sekolah digangguin. Bahkan, beberapa kesempatan sampai harus saya kawal pulangnya," ujar Dian.
Dian pun mengenang percakapan terakhirnya dengan sang adik sesaat sebelum menerima kabar duka tersebut.
"Sempat telepon minta uang sebelum pulang sekolah di hari kejadian itu. Baru beberapa menit ada telepon dari bibi yang mengabarkam adik saya meninggal," kata Dian.
Dian awalnya tak percaya dengan kabar tersebut dan mengira penyebab kematian adiknya sebatas kecelakaan lalu lintas.
“Ternyata kejadiannya seperti ini. Motornya ada yang nendang saat pulang sekolah,” ujar dia.
Dian sangat syok, perasaannya campur aduk antara sedih atas kepulangan adiknya dan geram terhadap pelaku.
Dian mengenang sosok sang adik yang selalu bersemangat pergi ke sekolah sejak masih di bangku sekolah dasar.
"Anaknya memang rajin, selalu semangat sekolah. Sejak MI selalu prestasi, rangking terus," ucap Dian lirih.
Sebelumnya, dua pelajar di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat berimisial DP (13) dan WF (13) tewas usai terjatuh dari atas sepeda motor.
Baca juga: Tendang Motor Berujung Maut, Pelajar SMP Cianjur Jadi Tersangka
Kedua pelajar MTs asal Desa Sukakerta, Kecamatan Kadupandak, Cianjur, itu mengalami luka parah di kepala akibat benturan keras ke aspal.
Informasi dari polisi, sepeda motor korban oleng hingga terjatuh setelah ditendang pelajar lain saat berpapasan di jalan.
Berselang dari kejadian, polisi mengamankan enam orang pelaku, sementara jenazah kedua korban dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang