CIANJUR, KOMPAS.com– Ratusan relawan dari berbagai komunitas pecinta alam berpartisipasi dalam kegiatan Bersih Gunung di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP).
Giat yang berlangsung selama tiga hari sejak Sabtu (16/9/2023) ini berhasil mengumpulkan setengah ton atau 500 kilogram sampah.
Dari sampah-sampah anorganik yang diturunkan dari kawasan konservasi tersebut, beberapa di antaranya sudah berusia puluhan tahun.
“Salah satunya bekas botol air mineral ini, di labelnya tertulis Visit Asean Year 1992. Ini merupakan sampah purba,” kata pelaksana kegiatan, Imam Sukamto saat ditemui Kompas.com di Pos Cibodas, Cianjur, Selasa (19/9/2023) petang.
Baca juga: Kebakaran Padam, Pendakian Gunung Gede Pangrango Kembali Dibuka
Disebutkan, sampah plastik yang sudah berumur 31 tahun itu ditemukan terkubur di area kemah Kandang Batu.
Tak hanya itu, sampah-sampah plastik tahun 1993 dan 1994 juga ditemukan di sepanjang jalur pendakian.
“Termasuk sampah beling, ada botol label minuman keras juga,” ujar dia.
Menurut Imam, dengan temuan sampah ini semakin menegaskan plastik sulit terurai sehingga keberadaannya sangat merusak lingkungan dan ekosistem yang ada.
“Bisa mengganggu pola makan hewan, dan serapan air ke tanah akan terhambat,” kata Imam yang menjabat sebagai Ketua Trashbag Community ini.
Baca juga: Cerita 8 Relawan Padamkan Api di Gunung Gede Pangrango dengan Alat Seadanya Diganjar Penghargaan
Pihaknya menambahkan, kegiatan Bersih Gunung 2023 masih akan berlanjut di bulan berikutnya dengan lokasi kegiatan di tujuh gunung di Indonesia.
“Ini bagian dari upaya kami menjaga kelestarian alam. Gunung bukan tempat sampah, pendaki harus bertanggungjawab atas sampah yang dibawanya,” ujar Imam.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.