BANDUNG, KOMPAS.com - Sebuah Pabrik yang memproduksi kemoceng di Kecamatan Solokanjeruk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat terbakar.
Video kebakaran tersebut ramai di sosial media terutama Instagram. Dalam video yang beredar itu, terlihat asap hitam yang membumbung tinggi dari atap pabrik tersebut.
Karyawan dari pabrik tersebut terlihat berhamburan mencoba keluar dan menghindari kobaran api.
Baca juga: Cegah Kebakaran Terulang, Seluruh Jalur Pendakian Gunung Gede Pangrango Dipasang CCTV
Kapala Dinas Pemadam Kebakaran (Disdamkar) dan Penyelamatan, Hilman Kadar mengatakan, kebakaran tersebut terjadi pukul 12.34 WIB.
Pihaknya menerima laporan tersebut dari Posko Pemadam Kebakaran yang berada di wilayah Kecamatan Majalaya.
"Apinya kurang lebih sudah dua jam kita proses pemadaman di lokasi," katanya saat dihubungi, Senin (25/9/2023).
Baca juga: Kebakaran di TPA Putri Cempo Sudah Padam meski Belum Sempurna, Gibran: Kita Waspada Saja
Ia membenarkan, jika pabrik tersebut memproduksi Kemoceng. Namanya PT Vavite Indonesia di KH Group Solokanjeruk.
Untuk memadamkan api, pihaknya menurunkan 9 unit pemadam dengan jumlah personel sebanyak 36 orang.
Selain berupaya memadamkan pabrik tersebut, para petugas berupaya memadamkan titik api yang berdekatan langsung dengan permukiman warga.
"Jadi wilayah yang berbatasan dengan penduduk sudah kita lokalisir. Mudah-mudahan api tidak merembet sampai ke penduduk," jelasnya.
Hilman menambahkan, ada dua gedung yang terbakar. Masing-masing gedung berisi mesin produksi kemoceng.
Informasi yang didapatnya, titik awal api berasal dari spoiler atau badan mesin yang bocor dan mengeluarkan tetesan cairan yang mudah terbakar.
Lantaran di dalam pabrik berisi bahan yang mudah terbakar, secara tiba-tiba api langsung menyambar dan membesar.
"Saat itu kebetulan jam istirahat sehingga pada saat kejadian kebakaran tak langsung bisa terpantau, api cepat menyebar hingga akhirnya terjadilah kebakaran cukup besar yang menghabiskan dua bangunan gedung," ungkap dia.
"Di dalam bahan ada dasar bulu domba dan memang bahan-bahan itu sangat mudah terbakar, apabila terkena api rambatan apinya cepat menyebar, tapi nanti perlu diinvestigasi lebih lanjut ya," ujar dia.
Upaya memadamkan api, lanjut dia, terbilang cukup mudah. Selain karena unit yang diturunkan cukup, terdapat beberapa hydrant di lokasi.
"Ada 9 unit diturunkan, 1 mobil pancar dan mobil rescue. Kemudian ada dua unit bantuan dari PT Polifin dan PT Kahatex," kata Hilman.
Api baru bisa dipadamkan setelah 2 jam dan tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.
"Karena kami menurunkan beberapa unit, dan terdapat hidran atau sumber air memadai sehingga proses pemadaman berjalan lancar, yang kami lokalisir awalnya yang berbatasan dengan penduduk itu yang diprioritaskan dua jam lebih melakukan pemadaman sekarang sedang dalam pendinginan alhamdulillah tak sampai merambat ke permukiman dan tak ada korban jiwa," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.