Sugih membenarkan, terjadi keterlambatan pengangkutan sampah termasuk di Kampungnya.
Informasi yang didapatnya, setelah kebakaran di TPA Sarimukti, hinga kini menyebabkan sampah masih sulit di tangani.
"Aduh berapa lamanya saya lupa, cuma memang agak lambat sekarang," ujar dia.
Baca juga: Pemprov Jabar Perpanjang Status Tanggap Darurat Sampah Bandung Raya
Sugih mengungkapkan di wilayahnya sebagain warga ada melakukan pembakaran untuk menangani keterlambatan pengangkutan.
"Sebagian mah dibakar, mungkin karena lama diangkut, terus sampahnya juga banyak kayanya jadi bertindak sendiri," kata Sugih.
Terkait TPS liar, ia mengaku cukup terganggu, pasalnya aroma tak sedap kerap menganggu warga, terutama saat pagi hari.
"Ya kalau ditanya terganggu ya jelas, ini aja baunya banget, pengennya mah segera ditangani," terangnya.
Hal serupa juga dirasakan Patra Zaenudin (29) salah seorang penjual makanan di sekitaran TPS liar.
Baca juga: Soal Tumpukan Sampah di Kotabaru, Sultan Sudah Ingatkan Pemkot Yogyakarta Terkait Kebersihan
Patra mengaku sangat terganggu dengan adanya TPS liar tersebut. Selain memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan.
Patra menilai adanya TPS liar membuat bisnis warung nasi yang dibangunnya sedikit terganggu.
"Saya buka dari pagi, kalau pagi tuh bau banget, orang yang mau beli sarapan ya pada enggak jadi," ungkapnya.