Tidak sedikit dari pelanggannya yang protes terkait TPS liar tersebut. Bahkan, Patra juga telah meminta pengurus setempat agar mengadukan soal TPS liar itu.
"Keganggu banget, pelanggan pada enggak ada, terus jam makan siang biasanya pada makan di sini, sekarang milih di bungkus karena bau," ungkapnya.
Patra membenarkan jika beberapa pengendara yang melintas kerap membuang sampah di sana.
"Banyak atuh, yang lewat tahu-tahu lempar, sampahnya berserakan. Kalau yang warga sini kan kadang ditumpuk atau dirapihkan dimasukan ke kresek," kata dia.
Baca juga: Sampah di Depo Kotabaru Yogyakarta Diperkirakan Hari Ini Selesai Diangkut, Dibawa ke TPA Piyungan
Tidak hanya di Soreang, sepanjang Jalan Katapang menuju Soreang, TPS liar juga terlihat di beberapa titik.
Terdapat empat titik TPS liar di sepanjang Jalan Katapang-Soreang. Kondisi empat TPS liar tersebut tak jauh berbeda dengan TPS liar yang ada di Soreang.
Beberapa memanjang, berserakan dan menghabiskan bahu jalan. Meski sebagian ada yang dimasukan ke dalam kantong kresek atau bekas karung beras. Namun tetap saja, tumpukan sampah tersebut mengeluarkan bau tak sedap dan menambah kesan jorok dan kumuh.
Iwan Gumilar (45) salah seorang warga Katapang mengatakan pemandangan tumpukan sampah sudah terjadi sejak satu bulan yang lalu.
Beberapa kali warga sekitar sempat menuliskan pesan menggunakan banner agar tak membuang sampah di lokasi tersebut.
"Wah sudah sering dikasih peringatan, tapi tetap saja masih ada yang buang, memang titiknya di situ-situ lagi," kata Iwan.
Baca juga: Sampah di Pantai Cibutun Loji Tak Berhenti Berdatangan meski Sudah 4 Hari Dibersihkan
Iwan mengaku warga sekitar terganggu dengan adanya TPS liar tersebut. Namun, ia dan warga lainnya tak bisa berbuat banyak, lantaran ada keterlambatan pengangkutan sampah.
"Mau gimana lagi, kami coba larang masih saja ada, tapi ya kami coba rapihkan biar enggak mencolok gitu," ujar dia.