Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Parung Panjang Hidup Dalam Debu, Macet, dan Ancaman Tergilas karena Truk Tambang

Kompas.com - 19/11/2023, 14:33 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

 

Bahkan pada Selasa (14/11/2023) sempat terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan enam kendaraan dan menyebabkan satu orang tewas.

Selasa malam itu pula, sambung Agnes, tetangganya mengalami kecelakaan tunggal pada pukul 23.52 WIB.

Tetangganya yang bernama Erna Cahyadi itu harus dievakuasi ke rumah sakit menggunakan ambulans.

Baca juga: Mahkota Tugu Pancakarsa di Bogor Telan Biaya Rp 487 Juta

Namun, satu unit ambulans yang dihubungi tidak bisa melintas karena terjebak antrean atau macet akibat truk tambang.

"Dia pulang ke rumah udah dalam keadaan luka-luka. Terus kita panggilkan ambulans, bayangin aja dia nunggu ambulans berjam-jam, lalu bagaimana nasib ketika ada orang kritis. Terus belum ada sebulan yang lalu juga ada kecelakaan di depan Polsek," keluh Agnes kecewa.

Menurut Agnes, warga Parung Panjang menyesalkan sikap pemerintah daerah yang cenderung membiarkan truk-truk tambang melintas di luar jam operasional.

Kondisi yang dialami warga warga Parung Panjang Bogor saat melintasi Jalan Mochamad Toha. Mereka hidup dalam ancaman, debu, macet hingga tergilas truk tambang.KOMPAS.COM/AFDHALUL IKHSAN/AGNES Kondisi yang dialami warga warga Parung Panjang Bogor saat melintasi Jalan Mochamad Toha. Mereka hidup dalam ancaman, debu, macet hingga tergilas truk tambang.

Sepekan terakhir ini, truk tambang muatan batu bertonase berat itu disebut bebas melenggang lewat di luar jam operasional.

Truk pengangkut batu itu melintasi jalan publik telah berlangsung bertahun-tahun sehingga merusak jalan sehingga berbahaya untuk dilintasi.

"Kita memviralkan ini ke media karena sudah muak melihat truk-truk itu, ada berapa ratus jiwa lagi nanti yang akan jadi korban di jalanan. Pemerintah setempat juga seharusnya buka mata, buka hati," imbuhnya.

Baca juga: Tiga Tahun Pembangunan Bendungan Jragung, Warga Kedungglatik: Kami Hanya Menerima Polusi Debu

Warga mendesak pemerintah agar menyetop sementara aktivitas truk tambang sampai masalah-masalah itu teratasi.

Apalagi, jumlah truk tambang beserta beratnya tak sebanding dengan kapasitas dan kondisi jalan publik yang tersedia.

Jalan yang menjadi akses satu-satunya warga Parung Panjang kini rusak parah, jalan berlobang terus bertambah, seperti kubangan besar buat ikan.

Kubangan itu besar dan berbahaya saat dilintasi pengendara motor.

Agnes mengaku pernah menjadi korban, bamper mobilnya rusak. Tak sedikit ia menyaksikan tetangga-tetanggnya yang menggunakan motor terjatuh di kubangan itu.

"Kejadian ini kan paket double combo, udah mah jalanan rusak, kita jadi susah pulang, was was kalau kesenggol ban truk, ada juga kita terlindas. Jadi mau sampai kapan kejadian ini terulang. Pemkab Bogor kalau memang belum bisa memperbaiki jalan, seharusnya bikin peraturan yang bener, tegas dong sama truk truk tambang yang merusak dan mencelakakan warga," terangnya.

Baca juga: Begini Kondisi Warga Meteseh Kendal yang Terdampak Limbah Pabrik PT Citra Mas Mandiri, Debu Hitam Sebabkan Flek Paru-paru

Hal yang sama juga disampaikan oleh Ilyas (27), seorang warga yang tinggal di perbatasan Parung Panjang - Jasinga.

Ilyas yang sehari-hari menggunakan motor ke tempat kerjanya di BSD Tangerang, merasakan dampak aktivitas truk tambang di jalan Mochamad Toha, Jagabaya.

"Ya secara waktu lebih lama di jalan utama itu karena akses susah, udah gtu jalan rusak sekarang makin parah. Kan tiap waktu truk tambang itu ada. Apalagi di jam sore sampai malam. Kalau siang juga ada cuman enggak ramai," ujarnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Terjadi Lagi, Truk Tambang Tabrak Warung di Parung Panjang Bogor

Bandung
Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Jalani Tradisi Seba, 1.500 Warga Baduy Datang ke Pemkab Lebak

Bandung
Memburu 3 Pembunuh Vina

Memburu 3 Pembunuh Vina

Bandung
Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Angkot Rombongan Pelajar SMPN 4 Cimahi Kecelakaan di Kota Bandung, 3 Siswa Terluka

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Kondisi Bocah yang Depresi Ponselnya Dijual Sang Ibu, Rutin Minum Obat dan Dibelikan HP Baru

Bandung
Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Menangis, Ayah Pacar Vina: Jangan Buat Kami Lebih Sakit

Bandung
Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Ayah Pacar Vina Muncul Beri Penjelasan, Sebut 8 Tahun Berusaha Tangkap Para Pembunuh

Bandung
Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bencana Tanah Longsor di Bandung Barat Butuh Percepatan Penanganan

Bandung
Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Nasdem dan Gerindra Sepakat Berkoalisi Dukung Petahana di Pilkada Karawang 2024

Bandung
3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

3 Pelaku Masih Buron, 8 Pembunuh Vina Bakal Kembali Diperiksa Polisi

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Pemkab Majalengka Tanggung Biaya Jaminan Perlindungan Petugas Pilkada 2024

Bandung
Bima Arya 'Menjemput Takdir' di Kantor DPD Golkar Jabar

Bima Arya "Menjemput Takdir" di Kantor DPD Golkar Jabar

Bandung
Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Cerita Bocah 13 di Cirebon Depresi, Ponsel Hasil Menabung Dijual Sang Ibu untuk Makan Sehari-hari

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com