Saat itu, korban sempat turun dari sepeda motor karena tak kuat menahan luka di lehernya.
Korban langsung tersungkur di pinggir jalan di dekat pasar. Teman korban kemudian berteriak meminta pertolongan ke warga sekitar.
Nahas, Baim meninggal dunia dikarenakan banyak mengeluarkan darah.
"Saksi (teman korban) menarik baju beliau 'Bin, ayo turun, Bin kabur' lalu saksi bingung kenapa adik saya diam saja, pas di lihat adik saya sedang memegang lehernya yang sudah berdarah, lalu dibawa di motor bersama temannya dan tidak lama kemudian beliau terjatuh dan sudah tidak bernyawa karena kehabisan darah," ungkapnya.
"Adik saya selesai shalat Jumat saat bertemu saksi. Sebelum berangkat ibu saya sempat mengingatkan supaya hati-hati lalu jawaban dan dijawab iya Baim mah hati-hati kok," jelas Tiara.
Baca juga: Sabetan Celurit Renggut Nyawa Pelajar di Bogor, Polisi: Korban Mau ke Konter, Bukan Tawuran
Pihak keluarga menegaskan bahwa Baim sama sekali tidak terlibat dalam tawuran antar sekolah.
Tiara berharap kepolisian mengusut kasus tersebut sehingga pelaku segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.
"Tolong usut tuntas, supaya adik saya mendapat keadilan. Kami pihak keluarga tidak terima perdamaian, karena nyawa adik saya tidak ternilai harganya," harap Tiara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.