Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penipuan Umrah di Garut, Pelaku Gunakan Uangnya untuk Jalan-jalan ke Malaysia dan Singapura

Kompas.com - 07/12/2023, 18:28 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 22 warga Desa Garumukti, Kecamatan Pamulihan, Garut, Jawa Barat, batal berangkat umrah karena ditipu agen travel.

Oleh pihak penyelenggaran umrah, para korban hanya diajak keliling Jakarta.

Calon jemaah umrah dari Garut itu awalnya dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada Oktober 2023. Namun diundur pada 22 November 2023.

Para korban kemudian berangkat menggunakan bus dan menginap di salah satu hotel di daerha Cengkareng, Jawa Barat.

Baca juga: Cerita Pilu Warga Garut Korban Penipuan Umrah, Uang Rp 30 Juta dari Jual Tanah Tak Kembali

Kemudian calon jemaah menanyakan kepastian keberangkaran mereka, namun penyelanggara menyebut pemberangkatannya kembali diundur.

Para korban kemudian memilih pulang ke Garut dan membuat laporan ke polisi.

Sementara itu Kepala Satuan Reskrim Polres Garit AKP Ari Rinaldo mengatakan bahwa 22 warga Garut itu menjadi korban penipuan perjalanan umrah.

Menurutnya para korban mengeluarkan uang sebesar Rp 30 juta per orang. Sedangkan bagi warga yang statusnya ustaz atau guru ngaji, diberikan keringanan biaya dengan membayar Rp 20 juta per orang.

"Pelaku juga memberikan keringanan kepada para korban dengan mencicil biaya umrah. Para korban ada yang sudah membayar Rp 6 juta sampai dengan Rp 30 juta," kata Ari.

Baca juga: Kronologi 22 Calon Jemaah Umrah Asal Garut Ditipu, Oknum Tawarkan Promo untuk Guru Ngaji

Uangnya dipakai main ke Malaysia dan Singapura

Polisi pun berhasil menangkap pelaku penipuan jemaah umrah yakni D (40).

D yang telah ditetapkan sebagai tersangka hanya bisa tertunduk saat dihadirkan dalam gelar perkara di Aula Mumun, Mapolres Garut, Jawa Barat, Kamis (7/12/2023).

Kapolres Garut AKBP Rohman Yonky Dilatha mengatakan, tersangka menawarkan umroh murah khusus untuk ustad kepada salah satu korban pada bulan Juni 2023.

"Tarif yang murah untuk ustad dengan tarif Rp 6 juta rupiah, syaratnya harus ada lagi jemaah yang bisa diajak," ujarnya.

Baca juga: Bayar Rp 30 Juta Per Orang untuk Umrah, Puluhan Warga Garut Malah Diajak ke Jakarta

Tersangka mengaku mampu memberikan harga umroh murah lantaran ada donatur yang membantu. Lalu ada puluhan orang tertarik untuk bergabung.

Mereka kemudian diberangkatkan dan diinapkan di salah satu hotel di Jakarta.

"Setelah menginap tiga malam, korban mendesak kapan berangkat, mana visa dan tiket, tapi tidak diberangkatkan hingga akhirnya korban menganggap bahwa mereka telah ditipu, dan akhirnya melapor ke kami," ucapnya.

Kasat Reskrim Polres Garut AKP Ari Rinaldo mengatakan, total kerugian 22 korban tersebut lebih dari Rp 400 juta.

Dari pengakuan tersangka, uang tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk untuk jalan jalan ke luar negeri.

"Uangnya digunakan untuk kehidupan sehari-hari salah satunya dipakai untuk berangkat ke Singapura dan Malaysia," ungkapnya.

Baca juga: RSUD Garut Bakal Sediakan Ruangan Khusus untuk Caleg Stres Usai Pemilu 2024

Dalam gelar perkara tersebut, polisi juga menghadirkan sejumlah barang bukti, mulai dari Paspor, koper, kain ihram, catatan transfer uang, serta buku panduan umroh.

Atas aksinya itu, tersangka dijerat dengan Pasal 378 tentang Penipuan.

"Ancaman hukumannya 4 tahun penjara," ucap Ari.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Ini Tampang Penipu Umrah di Garut, Korbannya Cuma sampai Jakarta, Uangnya Dipakai Main ke Singapura

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com