Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanaman Endemik di Tahura Djuanda Bandung Diduga Dirusak Pemotor Trail

Kompas.com - 22/02/2024, 20:20 WIB
Agie Permadi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Sebuah video yang memperlihatkan kerusakan tanaman endemik di Taman Hutan Raya (Tahura) Djuanda Bandung, Jawa Barat, beredar luas melalui media sosial.

Kerusakan tersebut diduga oknum pengendara motor trail

Dalam video yang diunggah @tahuradjuanda.official tersebut, tampak seorang pria yang mengenakan jaket hitam tengah berjalan di jalur motor trail.

Pria tersebut menceritakan soal kerusakan tanaman endemik di Tahura Bandung yang diduga dilindas oknum pengendara motor trail. 

"Halo sobat Tahura. Kita berada di salah satu kawasan Tahura Ir H Djuanda. Di mana di sini ditemukan adanya jalur motor cross atau motor trail. Kita bisa melihat dampak kerusakannya seperti apa. Ini dampaknya sampai satu kilometer jaraknya dengan lebar 2 meter. Bisa dibayangkan kerusakan oleh kendaraan roda dua dalam hal ini motor trail. Ayo sobat Tahura mari kita jaga lingkungan agar keberadaan hutan dan keanekaragaman kita lindungi untuk masa depan anak cucu kita. Salam konservasi!" kata cerita pria dalam video tersebut.

Baca juga: Edelweis di Gunung Gede Pangrango Ikut Terbakar

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Tahura Ir H Djuanda Bandung Luthfi Erizka membenarkan lahan yang rusak tersebut merupakan lahan Tahura dan masuk wilayah Baru Tunggul.

"Betul (lahan tahura), sekarang kalau lihat jalur aja itu sudah cukup dalam jalurnya tergerus oleh ban motor," kata Lutfi dihubungi, Kamis (22/2/2024). 

Menurut Luthfi , di kiri kanan jalur yang tergerus tersebut terdapat tanaman endemik yang rusak diduga akibat aktivitas tersebut.

"Ada tanaman rusak juga, tanamannya pada patah terinjak atau tidak dengan tertendang atau seperti apa, kurang lebih sekitar 300 meteran panjang yang rusaknya. Hampir setengahnya lah dari total akses jalan tersebut," ucapnya. 

Baca juga: Kelalaian Panitia Event Trail Diduga Jadi Sebab Rusaknya Lahan Edelweis Ranca Upas

Luthfi menduga oknum pemotor trail itu masuk dari akses jalan yang biasa digunakan warga kampung tidak jauh dari lahan konservasi tersebut.

"Nah, ini kurang lebih ada akses jalan di dalamnya itu memang untuk warga. Yang bisa dipergunakan oleh warga sekitar 700 meter, jadi ada perkampungan di dalamnya itu tapi tidak di kawasan kami perkampungannya, itu kalau tidak salah di lahannya Perhutani," ucapnya. 

"Nah, aksesnya itu melalui pintu kami, nah kadang suka digunakan oleh oknum tersebut, yang enggak jelas yang menggunakan motor trail, seolah menjadi jalur lintasan motor sehingga merusak keanekaragaman flora kurang lebih 300 meteran kanan dan kirinya tanaman yang baru ditanami dan sudah berumur sekian tahun itu pada patah dan rusak," tambahnya. 

Meski begitu, kerusakan tersebut bukan disebabkan oleh event motor trail.

Pasalnya, Tahura Bandung tidak pernah memberikan izin untuk acara apapun di sekitar wilayah konservasi. 

"Tapi ini bukan event, kami tidak pernah memberikan izin untuk event apapun masuk ke situ karena itu betul-betul dilindungi dan haram lah kalau untuk merusak atau menebang pohon yang terlindung. Kecuali pohon tersebut memang akan menyebabkan dampak misalkan mau tumbang, mati, itu boleh kita pangkas," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

Bandung
Isi Percakapan Anak Sulung dengan Yanti, 20 Menit Sebelum Dimutilasi Suaminya di Ciamis

Isi Percakapan Anak Sulung dengan Yanti, 20 Menit Sebelum Dimutilasi Suaminya di Ciamis

Bandung
Kronologi Terungkapnya Kasus Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur

Kronologi Terungkapnya Kasus Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur

Bandung
Diperiksa Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Banyak Diam

Diperiksa Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Banyak Diam

Bandung
Tutup Pabrik di Purwakarta, Bata PHK 275 Karyawan

Tutup Pabrik di Purwakarta, Bata PHK 275 Karyawan

Bandung
Kasus Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur, 'Pengantin Wanita' Mengaku Bernama Adinda Kanza

Kasus Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur, "Pengantin Wanita" Mengaku Bernama Adinda Kanza

Bandung
Diduga Ngantuk, Pejabat Disdik Jabar Tabrak Stum Perbaikan Tol Cipali

Diduga Ngantuk, Pejabat Disdik Jabar Tabrak Stum Perbaikan Tol Cipali

Bandung
Keroyok Orang dengan Sajam di Cicalengka, Anggota Moonraker Ditangkap

Keroyok Orang dengan Sajam di Cicalengka, Anggota Moonraker Ditangkap

Bandung
Usai Memutilasi Istri, Suami di Ciamis Sempat Serang Babinsa dan Kades

Usai Memutilasi Istri, Suami di Ciamis Sempat Serang Babinsa dan Kades

Bandung
WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

Bandung
Pemprov Jabar Awasi Bata Penuhi Hak Ratusan Pekerja yang Di-PHK

Pemprov Jabar Awasi Bata Penuhi Hak Ratusan Pekerja yang Di-PHK

Bandung
Saat Jambret Telan Gelang Emas 2,3 Gram gara-gara Panik Tertangkap...

Saat Jambret Telan Gelang Emas 2,3 Gram gara-gara Panik Tertangkap...

Bandung
Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur Berujung Damai, Apa Alasannya?

Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur Berujung Damai, Apa Alasannya?

Bandung
Pria di Sukabumi Bunuh Waria karena Dipaksa Hubungan Badan

Pria di Sukabumi Bunuh Waria karena Dipaksa Hubungan Badan

Bandung
159 Warga Purwakarta Diduga Keracunan, Korban Cium Bau dari Daging Hidangan Hajatan

159 Warga Purwakarta Diduga Keracunan, Korban Cium Bau dari Daging Hidangan Hajatan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com