Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyoal Angin Kencang di Rancaekek dan Jatinangor, Tornado atau Puting Beliung?

Kompas.com - 24/02/2024, 07:08 WIB
Rachmawati

Editor

Lalu, bencana alam ini juga melemparkan barang-barang kecil ke angkasa, sejumlah bangunan pabrik mengalami kerusakan, menggulingkan mobil, sampai mematahkan dahan-dahan pohon besar.

Dengan kerusakan yang ditimbulkan ini, Peneliti Pusat Riset Iklim dan Atmosfer di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin memperkirakan kecepatan angin di atas 65km/jam atau masuk kategori tornado Skala Fujita di level 0.

“Makanya saya sebut sudah masuk F0 [Skala Fujita level 0] kayaknya. 65km/jam sudah terpenuhi. Dan itu umum, bukan kata saya. Itu teori. Teori angin kencang dan tornado, karena angin biasa, kalau tidak mutar tidak disebut tornado,” kata Erma.

Baca juga: Puting Beliung di Rancaekek, Jalur Bandung-Garut Macet Total

Selain itu, hasil pengamatan sementara dari video-video yang beredar, Erma meyakini ini sebagai tornado karena radiusnya melebihi dua kilometer. Berdasarkan keterangan warga, keberadaan tornado terjadinya sekitar 15-20 menit.

Kata Erma, untuk kategori puting beliung biasanya terjadi singkat atau kurang dari 10 menit, dan radius putaran anginnya kurang dari dua kilometer.

“Kalau di Indonesia, biasanya puting beliung dianggap skala mikro, makanya disebut fenomena lokal biasa. Durasi singkat, karena dia tidak bisa membesar. Kalau sudah lebih dari dua kilometer, dia sudah termasuk skala meso. Skala meso, itu tornado berada di situ,” jelas Erma.

Ia juga melihat indikasi fenomena alam ini sebagai tornado karena bentukan awan yang membuat bulatan tertangkap lewat foto Satelit Himawari. “Secara visual awan saja, sudah bisa ditangkap oleh satelit. Bagaimana kita tidak bisa sebut sebagai tornado, begitu kan?”

Baca juga: BMKG Paparkan Bedanya Puting Beliung Rancaekek dengan Tornado di Amerika Serikat

Dalam fenomena puting beliung, biasanya tidak nampak dari citra satelit.

Namun, ia mengakui perlu penelitian lebih lanjut untuk membuktikan semuanya secara ilmiah. Persoalannya sejauh ini belum diketahui secara pasti kecepatan angin di lokasi kejadian.

“Nah, untuk kecepatan angin kemarin berapa? Ini yang sulit dibuktikan, karena nggak ada alat ukurnya di lokasi kejadian,“ kata Erma yang akan segera menginvestigasi di lapangan, juga melakukan rekonstruksi simulasi di komputer.

Menurut pakar iklim dan lingkungan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Emilya Nurjani dampak yang ditimbulkan dari kejadian angin kencang di Rancaekek merupakan angin puting beliung dengan kecepatan yang tinggi. “Karena tidak ada data pengukuran [angin] saat kejadian,” katanya.

“Berdasarkan video yang beredar, pusaran angin yang ada tidak membentuk kolom udara, data kecepatan angin saat kejadian tidak tersedia, berdasarkan dampak yang ditimbulkan termasuk dalam kelas dampak angin kencang skala 62-117 km/jam,” tambah Emilya.

Baca juga: Kenapa Bisa Terjadi Angin Puting Beliung? Berikut Faktor Penyebabnya

Apa penjelasan BMKG?

Warga berdiri di antara puing rumah yang hancur akibat angin puting beliung di Desa Sukadana, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (22/2/2024).ANTARA FOTO via BBC Indonesia Warga berdiri di antara puing rumah yang hancur akibat angin puting beliung di Desa Sukadana, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (22/2/2024).
Namun, otoritas di Indonesia tidak mengenal istilah tornado. BMKG menggambarkan fenomena alam ini sebagai “cuaca ekstrem puting beliung”.

Puting beliung secara visual merupakan fenomena angin kencang yang bentuknya berputar kencang menyerupai belalai, dan biasanya dapat menimbulkan kerusakan di sekitar lokasi kejadian,” kata Deputi Bidang Meteorologi di BMKG, Guswanto dalam keterangan tertulis kepada BBC News Indonesia, Kamis (22/02).

Dalam pantauan BMKG, fenomena puting beliung terjadi tepat di wilayah Rancaekek Bandung pada Rabu (21/02) sekitar pukul 15.30 – 16.00 WIB.

Kondisi angin di sekitar Jatinangor yang terukur pada jam kejadian mencapai 36,8 km/jam. Namun, angka kecepatan angin ini tidak bisa dipukul rata di lokasi-lokasi lain yang terdampak angin puting beliung.

Baca juga: Berkaca dari Fenomena Rancaekek dan Jatinangor, Bagaimana Potensi Puting Beliung ke Depan?

Kata pakar iklim dan lingkungan Emilya Nurjani, penelitian tentang angin cukup banyak dilakukan tetapi kendala utama adalah metode mengukur kecepatan angin pada saat kejadian.

“Karena alat-alat pengukuran angin terpasang di stasiun klimatologi yang terkadang jauh dari tempat kejadian. Jika ingin mengukur kecepatan angin dari citra, maka angin puting beliung tidak akan tergambar, karena tertutup oleh awan yang di atasnya,” kata Emilya.

Bagaimana proses terjadinya puting beliung?

Lebih lanjut Guswanto menjelaskan, puting beliung terbentuk dari sistem Awan Cumulonimbus – awan tebal yang mengadung petir dan kandungan air hujan melimpah. Awan ini punya karakter menimbulkan terjadinya cuaca ekstrem.

Tapi tidak setiap Awan Cumulonimbus menyebabkan terjadinya puting beliung, karena ini sangat bergantung dari kondisi liabilitas atmosfernya.

“Kejadian angin puting beliung dapat terjadi dalam periode waktu yang singkat dengan durasi kejadian umumnya kurang dari 10 menit,” kata Guswanto.

Baca juga: Benarkah Pusaran Angin di Rancaekek dan Jatinangor Tornado?

Prospek fenomena puting beliung umumnya lebih sering terjadi pada periode peralihan musim, dan tidak menutup kemungkinan terjadi juga di periode musim hujan.

Apa beda puting beliung dengan tornado?

Foto udara kawasan industri yang terdampak angin puting beliung di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (22/02/2024).ANTARA FOTO via BBC Indonesia Foto udara kawasan industri yang terdampak angin puting beliung di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (22/02/2024).
Menurut BMKG secara visual tidak ada bedanya: kalau dilihat bentuknya adalah pusaran angin yang kuat, berbahaya dan berpotensi merusak.

Istilah tornado biasa dipakai di wilayah Amerika – saat pusaran angin meningkat intensitasnya dengan kecepatan angin hingga ratusan kilometer per jam, dimensi yang besar, dan radius puluhan kilometer.

Sementara itu, di Indonesia fenomena yang mirip tersebut diberikan istilah puting beliung dengan karakteristik kecepatan angin dan dampak yang relatif tidak sekuat tornado besar yang terjadi di wilayah Amerika, kata Guswanto.

Baca juga: Media Asing Soroti Puting Beliung yang Terjang Jatinangor dan Rancaekek, Sebut sebagai Angin Terkuat di Indonesia

“Sehingga kami mengimbau bagi siapapun yang berkepentingan, untuk tidak menggunakan istilah yang dapat menimbulkan kehebohan di masyarakat, cukuplah dengan menggunakan istilah yang sudah familiar di masyarakat Indonesia, sehingga masyarakat dapat memahaminya dengan lebih mudah,” lanjut Guswanto.

Di sisi lain, Emilya Nurjani melihat perbedaan tornado dan angin puting beliung berdasarkan kecepatan angin, dan tempat kejadian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendam Dendam Setahun, 2 Pemuda Bunuh Seorang Kakek Saat Tidur

Pendam Dendam Setahun, 2 Pemuda Bunuh Seorang Kakek Saat Tidur

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Bandung
Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Bandung
Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Suami Pelaku Mutilasi Istri di Ciamis Sempat Tanyakan Keadaan Korban, Kini Diperiksa di RSJ Cisarua

Bandung
Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Kronologi Terungkapnya Identitas Jasad Mengambang di Cirebon

Bandung
 Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Video Viral Begal Bersenjata Beraksi Siang Bolong di Cimahi

Bandung
Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Tarsum Dikirim ke RSJ Cisarua Bandung, Sempat Tanya Istrinya di Mana

Bandung
Indah Meninggal Tak Wajar, Keluarga Terpukul: Jangan Dibunuh Keponakanku

Indah Meninggal Tak Wajar, Keluarga Terpukul: Jangan Dibunuh Keponakanku

Bandung
Selesai Jalani Hukuman, WN China Terlibat Kasus Narkoba Dideportasi

Selesai Jalani Hukuman, WN China Terlibat Kasus Narkoba Dideportasi

Bandung
Kades Se-Jawa Barat Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar

Kades Se-Jawa Barat Doakan Dedi Mulyadi Jadi Gubernur Jabar

Bandung
Jabatannya Dipertaruhkan, Kadisdik Jabar Jamin PPDB 2024 Bebas Kecurangan

Jabatannya Dipertaruhkan, Kadisdik Jabar Jamin PPDB 2024 Bebas Kecurangan

Bandung
Jelang Pilkada Sumedang 2024, Politisi PPP-PDI-P Saling Lempar Pujian

Jelang Pilkada Sumedang 2024, Politisi PPP-PDI-P Saling Lempar Pujian

Bandung
Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Serang Petugas SPBU dengan Sajam, Anggota Geng di Bogor Ditangkap

Bandung
Pj Gubernur Jabar Minta Orangtua Siswa Laporkan Kecurangan PPDB 2024

Pj Gubernur Jabar Minta Orangtua Siswa Laporkan Kecurangan PPDB 2024

Bandung
10 Tahun Menanti, 2 Jemaah Haji Asal Bandung Barat Meninggal Dunia Sebelum Berangkat

10 Tahun Menanti, 2 Jemaah Haji Asal Bandung Barat Meninggal Dunia Sebelum Berangkat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com