Asep (38), pedagang lainnya juga mengaku kecewa atas pembongkaran lapaknya yang dilakukan oleh Satpol-PP kemarin.
"Memang udah ada pemberitahuan tapi itu hanya seminggu saja, jadi kita gak sempat beres-beres," ujarnya.
Ayah dua anak ini sudah 28 tahun berjualan di pinggir jalan Raya Puncak tepatnya di blok Masjid Atta'wun.
Baca juga: Berdiri Tanpa Izin, Warpat di Puncak Bogor Bakal Dibongkar
Bangunan semipermanen yang berdiri di sisi kiri jalan itu adalah tempatnya mencari rezeki bersama sang istri.
"Biasanya jalan nasi goreng, Indomie dan kopi. Ya sekarang cuman ngumpulin seng aja untuk dijual ke rongsokan karena sudah dibongkar begini kan (hancur). Ini puing sisa pembongkaran kita kiloin ya dapatnya tadi 20 ribu. Mana cukup," ujarnya pasrah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.