Editor
KOMPAS.com-Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menegaskan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka ditargetkan beroperasi pada 2028.
"Legok Nangka masih ditargetkan beroperasi pada 2028. Kami akan selesaikan proses administrasi dan lainnya agar bisa groundbreaking. Beberapa bangunan bisa selesai lebih cepat, tapi konstruksi secara keseluruhan mungkin akhir tahun ini, terutama terkait Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA)," ujar Bey di Gedung Sate Bandung, Minggu (6/10/2024), seperti dilansir Antara.
Bey juga menyoroti TPA Sarimukti yang diprediksi overload pada akhir 2024 jika pengelolaannya tidak berubah. Menurutnya, harus ada pengurangan volume sampah yang dikirim.
Baca juga: Jokowi Bakal Mulai Pembangunan TPPAS Legok Nangka Akhir Agustus
Namun, ia menegaskan pengurangan sampah tidak boleh hanya sebatas pengiriman, sementara produksi sampah di Bandung Raya tetap sama.
"Pengurangan harus dimulai dari rumah tangga. Tapi jangan sampai hanya diperintah, karena saya dengar ada petugas sampah yang tidak mengangkut dengan alasan provinsi melarang pengiriman banyak sampah, itu tidak benar," kata Bey.
Bey meminta bupati dan walikota di Bandung Raya turun langsung mengawasi hingga ke tingkat kecamatan dan kelurahan, tidak hanya melalui perintah tertulis.
"Pantau langsung di lapangan. Kami akan melibatkan kampus dan PKK supaya penanganan sampah tidak memburuk. Pengelolaan sampah harus sudah menjadi budaya," tegasnya.
Baca juga: Pemprov Jabar Targetkan Pembangunan TPPAS Legok Nangka Semester 1 2024
Bey juga mengingatkan pentingnya pengecekan truk yang membawa sampah ke TPA Sarimukti. Truk harus resmi dan sesuai aturan.
"Truk harus melewati TPS dulu, tidak boleh langsung ke TPA," imbuhnya.
Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman menjelaskan, saat ini TPPAS Sarimukti menerima sekitar 3.000 meter kubik sampah per hari dari wilayah Bandung Raya. Diprediksi, TPA tersebut akan penuh pada akhir 2024.
Oleh karena itu, Pemprov Jabar berinisiatif membatasi pengiriman sampah dari kabupaten/kota di Bandung Raya dan mendorong pengelolaan sampah mandiri.
"Jika tidak dibatasi, TPA Sarimukti akan penuh lebih cepat. Saat ini ada 1.750 ton sampah dengan 267 pengiriman per hari. Jika pola ini tidak diubah, TPA akan kepenuhan pada akhir tahun," pungkas Herman.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang