"Belum sih kalau nanya atau gimana, tetapi nanti saya coba siapa tahu bisa dikirim sekarang," katanya.
Wahyu mengaku dalam sehari warungnya dipasok sebanyak 15 tabung gas.
Dia menjual dengan harga Rp 21.000.
"Kalau memang sekarang ada harga baru, ya kami mah pasti menyesuaikan saja," ucap Wahyu.
Sementara itu, Marsi Yuningsih (44), pemilik warung kelontong di Komplek Manglayang Regensi di Desa Cimekar, mengatakan baru diberi tahu sang anak melalui media sosial terkait adanya warung eceran yang diizinkan kembali menjual gas.
"Tadi anak saya kasih tahu, tetapi enggak tahu benar atau enggak, akurat enggak beritanya. Namun, kalau betul alhamdulillah, enggak langka lagi," kata Marsi.
Dia membenarkan jika sejak dua hari lalu, banyak warga Komplek Manglayang Regensi yang kesulitan mencari gas.
Adanya informasi itu, setidaknya membuat dia dan warga bisa bernapas lega.
Selain menjual, dia juga sebagai ibu rumah tangga membutuhkan gas melon untuk sehari-hari.
"Butuh banget kalau gas, saya bersyukur kalau ada kabar itu. Buat saya sebagai ibu rumah tangga, agak susah juga nyarinya," ucap dia.
Marsi mengaku akan segera menghubungi agen pangkalan gas untuk menanyakan ketersediaan barang.
"Kalau ada hari ini saya maulah, banyak yang nanyain juga soalnya. Tapi dari kemarin memang belum nanyain juga," kata dia.
Saat situasi normal, dalam sehari warung kelontongannya dipasok gas sebanyak 18 tabung.
Dia menjual gas dengan harga Rp 20.000 per tabung.
"Kalau ada kebijakan baru soal harga, saya siap menyesuaikan, namanya juga aturan," ucap dia.
Baca juga: Bahlil Dipanggil Prabowo di Tengah Kisruh Gas Elpiji 3 Kg
Sebelumnya, Wakil Ketua DPR-RI Sufi Ahmad Dasco mengatakan telah berkomunikasi dengan Presiden terkait kelangkaan gas elpiji ukuran 3 kg.
Dari hasil komunikasi itu, kata Dasco, Presiden meminta agar warung kelontong bisa kembali menjual gas.
Sambil kembali diizinkan berjualan gas, pihak Pertamina bakal kembali mendata warung kelontong untuk nantinya dijadikan sub-pangkalan.
Selain persyaratan baru, menurut Dasco, aturan terkait sub-pangkalan akan mengatur juga soal harga gas elpiji di tengah masyarakat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang