Jaelani juga berharap Wakil Bupati Karawang, Maslani, yang berasal dari Desa Wancimekar, peduli terhadap lingkungan di sekitar tempat tinggalnya.
Jaelani menyebut, saat ini kondisi TPA Jalupang semakin mengkhawatirkan.
Baca juga: Masyarakat Terpapar Mikroplastik akibat TPA Open Dumping
Tinggi tumpukan sampah sudah mencapai 14 meter.
Ketinggian dipastikan terus bertambah karena puluhan truk sampah setiap hari datang ke TPA.
Kondisi semakin terlihat parah karena jalur yang menjadi akses truk sampah kini tergenang air lindi.
Genangan tersebut membuat armada pengangkut sampah sulit masuk ke TPA.
Pada Oktober 2023, gunungan sampah di TPA Jalupang sempat terbakar.
Asap yang berasal dari kebakaran itu berdampak terhadap warga di empat desa, yakni Wancimekar, Pangulah, Pucung, dan Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru.
Menanggapi persoalan itu, dalam waktu dekat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang akan melakukan pemeriksaan kualitas air dan udara di Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru.
Kepala Dinkes Karawang, Endang Suryadi, mengatakan pemeriksaan kualitas air dan udara ini telah menjadi skala prioritas.
"Karena ada laporan ini, sementara kami akan perintahkan puskesmas untuk mengecek, apakah genangan air tersebut mengalir hingga ke saluran air. Karena memang dikhawatirkan, resapan air tersebut mencemari sumber air bersih masyarakat," ujar Endang, Kamis (13/3/2025).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Yayuk Sri Rahayu, mengatakan pemeriksaan ini akan dilakukan oleh Dinkes Karawang serta unsur Puskesmas.
Ia menyebut 50 Puskesmas yang ada di Kabupaten Karawang sudah memiliki alat sanitarian kit untuk melakukan pemeriksaan ini.
Kegiatan pemeriksaan atau pemantauan kualitas air minum rumah tangga dan kualitas udara ditargetkan berlangsung tahun ini.
Baca juga: Kepala DLH Kabupaten Bekasi Donny Sirait Jadi Tersangka Kasus Pencemaran TPA Burangkeng
"Cuma kami masih menunggu reagen dulu, mudah-mudahan secepatnya 2-3 bulan sudah selesai, setelah itu bisa kami lakukan pemeriksaan," kata Yayuk.
Akan tetapi, Yayuk menyebut hasil pemeriksaan ini bersifat internal.
Dinkes Karawang, kata dia, hanya bertugas untuk memantau dan mengawasi, apakah kualitas air di wilayah bersangkutan substandar (aman) atau sebaliknya.
"Kami tidak bisa memublikasikan hasilnya atau merilis sebab hanya puskesmas yang sudah terakreditasi yang bisa mengeluarkan hasil secara tertulis. Lima puluh puskesmas di Karawang bisa memeriksa, tetapi hasilnya untuk tidak lanjut secara internal," kata Yayuk.
Saat ini, pihaknya telah meminta puskesmas di Kotabaru untuk melakukan sanitasi dasar (sandas) serta surveilans sebagai bentuk pengamatan sistematis yang berkelanjutan terhadap penyakit atau masalah kesehatan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang