BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berupaya memperpanjang usia Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, hingga Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah Regional (TPPAS) Legok Nangka di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, ditargetkan beroperasi pada 2028.
Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Herman Suryatman mengatakan Pemprov Jabar sedang membuka zona 5 di TPA Sarimukti untuk menampung sampah dari wilayah Bandung Raya.
Zona 5 dibuka karena kapasitas TPA Sarimukti saat ini nyaris penuh dan diperkirakan tidak dapat lagi menampung sampah dari wilayah Bandung Raya pada Maret 2025.
Baca juga: TPPAS Legok Nangka Baru Bisa Beroperasi pada 2028
Dari empat zona yang ada, zona 1 sudah penuh, zona 2 telah terisi 90 persen, zona 3 mencapai 80 persen, dan zona 4 juga telah penuh.
Zona 5 yang memiliki luas 6,3 hektar diharapkan dapat memperpanjang masa operasional TPA Sarimukti hingga tiga tahun ke depan.
Selain itu, Pemprov Jabar juga berupaya mengendalikan jumlah sampah yang masuk dari empat daerah pengguna, yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi.
"Sekarang pekerjaan utamanya (zona 5) sudah selesai, tinggal pemasangan membran. Mudah-mudahan bulan Mei sudah bisa selesai," kata Herman dalam keterangan resminya, Senin (10/3/2025).
Baca juga: TPPAS Legok Nangka Ditargetkan Beroperasi 2028, Pemprov Jabar Kejar Pembangunan
Menurut Herman, jika zona 5 sudah bisa difungsikan, ditambah sisa ruang di zona 2 dan 3, masa pakai TPA Sarimukti dapat diperpanjang hingga Juni 2028.
"Jadi kurang lebih 3,5 tahun, dan mudah-mudahan awal tahun 2028 TPPAS Legok Nangka sudah bisa beroperasi," ujarnya.
Herman menambahkan, pengelola juga akan memasang kawat bronjong serta menanam ribuan pohon di sekitar area TPA Sarimukti untuk mencegah longsor seperti yang terjadi pada Sabtu (8/3/2025).
Longsor tersebut dipicu oleh hujan berkepanjangan selama sepekan terakhir yang menyebabkan tumpukan sampah menjadi berat hingga akhirnya roboh.
"Mudah-mudahan ke depan, meskipun ini tempat pembuangan regional, kondisinya tetap hijau. Jika lereng-lerengnya hijau, mudah-mudahan tidak ada longsoran tanah. Adapun yang kemarin longsor itu longsoran sampah," pungkas Herman.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang