SUKABUMI, KOMPAS.com – Dengan tubuh yang sudah tidak muda lagi, Asep (55) tetap memikul bambu panjang berisi air lahang seberat 40 kilogram. Setiap hari, ia berjalan kaki sejauh 20 kilometer demi menjajakan minuman tradisional tersebut di Kota Sukabumi.
“Sejak tahun 2001 saya mulai jualan air lahang ini, kini saya jual dengan harga Rp 5.000 satu gelas,” kata Asep saat ditemui Kompas.com di Lapang Merdeka Kota Sukabumi, Rabu (11/6/2025) siang.
Air lahang disimpan dalam bambu besar yang dipikul dengan tongkat. Benda itu tidak bisa digeletakkan sembarangan karena mudah terguling. Sambil berdiri tegap di bawah terik matahari, Asep menanti pembeli datang menghampirinya.
Baca juga: Saat Martinus Sajikan Tuak Manis Pakai Daun Lontar untuk Menteri PDTT dan Gubernur NTT
Setiap pagi, Asep berangkat dari rumahnya di Cikiray, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Ia menapaki jalan sejauh 20 kilometer menyusuri pasar, area pertokoan, hingga tempat olahraga seperti Lapang Merdeka.
“Sehari bisa dapat Rp 150 ribu, tapi kan beli lahangnya ini Rp 50 ribu satu jerigen, bersih bawa uang ke rumah mah Rp 100 ribu,” lanjut Asep.
Meski harus mengangkut beban berat dan menempuh perjalanan jauh, Asep tak pernah mengeluh. Ia menjalani pekerjaannya dengan semangat yang tak surut demi menafkahi anak dan istrinya.
Baca juga: Kisah Umar Patek: Dulu Merakit Bom, Kini Sibuk Meramu Kopi
Lahang, minuman manis hasil sadapan nira pohon aren, menjadi andalan hidup Asep sejak muda. Meski kini digempur oleh minuman kekinian, ia tetap setia menjajakannya dengan cara tradisional—dipikul dan ditawarkan dari satu tempat ke tempat lain.
“Saya nikmati saja, sudah biasa jalan kaki dari muda. Kalau duduk terus juga badan malah pegal,” ucapnya sambil tersenyum.
Di tengah kota yang terus berubah, langkah kaki Asep tetap setia menyusuri jalan dengan pikulan lahang di bahunya—menjaga warisan rasa, sekaligus menggantungkan harapan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang