Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bandung: Dari Awal Aglomerasi Enggak Usah Ada, Tak Ada Jaminan Warga Taat Prokes

Kompas.com - 07/05/2021, 15:43 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, Pemerintah Kota Bandung bersama instansi lain yang bersinggungan dengan pengamanan larangan mudik 2021, akan segara membahas terkait perubahan keputusan pemerintah pusat yang akhirnya ikut melarang kegiatan mobilitas di wilayah aglomerasi pada tanggal 6 hingga 17 Mei 2021, dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19.

"Insya Allah kita respon nanti di dalam rapat terbatas hari Senin, kita pasti akan bahas," kata Oded di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, Jumat (7/5/2021).

Lebih lanjut Oded mengatakan, sejak awal dia sebenarnya tidak setuju dengan kebijakan memberikan kelonggaran mobilitas terhadap pemudik lokal di wilayah aglomerasi.

Baca juga: Mudik ke Sumedang dari Bandung Raya dan Sebaliknya Dilarang karena Tak Masuk Aglomerasi

Dia justru lebih setuju jika mobilitas di wilayah aglomerasi juga ikut dilarang agar penyebaran Covid-19 bisa dikendalikan.

"Kalau saya dari awal sesungguhnya punya mazhab sebaiknya aglomerasi itu gak usah ada. Tapi kita harus ngikutin pusat dulu. Karena enggak ada jaminan masyarakat bisa mengikuti protokol kesehatan, itu yang bikin khawatir," ungkapnya.

Meski demikian, Oded belum bisa memastikan apakah Pemerintah Kota Bandung akan mengikuti kebijakan pemerintah pusat atau tidak terkait larangan mobilitas di wilayah aglomerasi.

"Ikut aturan pusat atau sendiri yang penting kita sebagai Pemda apabila itu sangat rasional dan bagus atau baik untuk kepentingan menyikapi Covid-19," bebernya.

Baca juga: Hampir Tidak Ada Batas Antarkabupaten, Pemerintah DIY Akui Sulit Terapkan Larangan Mudik Aglomerasi

Oded mengaku khawatir ketika mobilitas di wilayah aglomerasi tidak dilarang, maka Kota Bandung akan kebanjiran pendatang dari wilayah sekitar yang akan melakukan perjalanan wisata.

"Ketima ada kerumunan dan longgar itu berbahaya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com