Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Mohon Pak Jokowi, Ini Menyangkut Nyawa Manusia, Anak Saya Handi Masih Hidup tapi Dibuang"

Kompas.com - 27/12/2021, 05:41 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Entes Hidayatullah, ayah salah satu korban korban tabrak lari di Nagreg, Kabupaten Bandung meminta keadilan.

Dia memohon pada Presiden Jokowi untuk memastikan kasus kematian putranya, Handi Saputra diusut secara tuntas.

"Mohon kepada Pak Jokowi, bukan masalah kecil, ini menyangkut nyawa manusia, anak saya (Handi) masih hidup malah dibuang," pinta Entes, seperti dikutip dari Tribun Jabar, Sabtu (25/12/2021).

Entes mengaku terkejut ketika mengetahui adanya dugaan keterlibatan anggota TNI dalam kasus kematian putranya.

"Harapannya dari keluarga, biarpun pelaku adalah oknum aparat, keluarga meminta pelaku dihukum seadil-adilnya," ujar dia.

Baca juga: Daftar Sanksi 3 Prajurit TNI AD yang Terlibat dalam Kematian Sejoli di Nagreg

Dugaan masih hidup ketika dibuang

Ilustrasi tabrakan mauthuettenhoelscher Ilustrasi tabrakan maut

Adapun dugaan Handi masih hidup ketika dibuang berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah.

Dalam pemeriksaan tersebut, polisi menemukan air di saluran napas hingga paru-paru Handi.

"Hal ini menunjukkan saat dibuang dia (korban laki-laki) dalam keadaan hidup atau tidak sadar," kata Kepala Biddokes Polda Jawa Tengah Kombes dr Sumy Hasrty Purwanti, Kamis (23/12/2021).

Hal tersebut yang membuat petugas menduga, Handi meninggal bukan karena luka di kepala namun karena ditenggelamkan.

"Jadi laki-laki itu meninggal dunia karena tenggelam dan bukan karena luka di kepalanya karena luka di kepala tidak mematikan," kata dia.

Namun, Salsabila (14) diduga dibuang ke sungai dalam kondisi tewas.

Baca juga: Polisi Militer Tahan 3 Prajurit TNI AD Penabrak Handi-Salsabila

Dibuang ke sungai di Jateng

Ilustrasi sungai Ben Lambert/Unsplash.com Ilustrasi sungai

Sejoli Handi Saputra dan Salsabila dibuang ke Sungai Serayu, Jawa Tengah setelah menjadi korban tabrakan di kawasan Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Penabrak adalah oknum TNI. Mereka yakni Kolonel P yang bertugas di Korem Gorontalo, Kodam Merdeka.

Kemudian, Kopda DA dan Kopda Ahmad.

Kolonel P tersebut rupanya memang sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju ke Jawa Tengah untuk bertemu keluarganya.

Baca juga: Masa Kerja Tak Diperpanjang, Pemikul Jenazah Covid-19 Honorer di TPU Cikadut Bandung Ancam Pemkot

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com