Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Panggil Senior Tradisi Lingkaran Setan, Ada yang Contohkan Cara Menampar

Kompas.com - 18/01/2022, 14:08 WIB
Candra Nugraha,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

CIAMIS, KOMPAS.com - Penyidik Satuan Reserse dan Kriminal Polres Ciamis, hingga Selasa (18/1/2022), telah meminta keterangan kepada 11 saksi terkait dugaan penganiayaan yang menyebabkan belasan siswa SMA luka lebam. Sebelas saksi yang dimintai keterangan yakni 8 senior Pramuka, korban, serta orangtua korban.

Senior Pramuka yang dimintai keterangan adalah mereka yang turut hadir di lokasi kejadian. Dari 8 senior itu, ada dua alumni Pramuka yang hadir dalam tradisi Lingkaran Setan itu.

"Seniornya sudah diminta keterangan. Ada juga dua alumni," jelas Kasi Humas Polres Ciamis, Inspektur Satu Magdalena saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa (18/1/2022).

Baca juga: Korban Tradisi Lingkaran Setan Jadi 18 Siswa, 4 Saksi Dimintai Keterangan

Menurut keterangan korban, kata Magdalena, ada seniornya yang mencontohkan cara menampar. Namun, tidak semua senior mencontohkan.

Ditanya peran dari senior pada tradisi Lingkaran Setan, Magdalena menjelaskan, pihaknya masih mendalaminya.

"Kami masih dalami, masih proses penyelidikan. Statusnya masih saksi," kata Magdalena.

Penyidik juga akan meminta keterangan kepada para korban yang berjumlah 18 orang.

Sebelumnya diberitakan, dua orangtua siswa yang anaknya sekolah di SMA Negeri 1 Ciamis mendatangi Polres Ciamis, Rabu (12/1/2022).

Mereka melapor ke polisi karena anaknya mengalami sejumlah luka lebam di wajah seusai mengikuti kegiatan kepramukaan di daerah Kertaharja, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis.

"Saya datang ke sini untuk melaporkan pihak yang terlibat (dalam kegiatan)," kata Mamay (51), salah seorang orang tua korban, saat ditemui di halaman Mapolres.

Baca juga: Polisi: 18 Siswa Luka Lebam Akibat Tradisi Lingkaran Setan di Ciamis

Menurut dia, anaknya mengalami luka lebam usai menjalani "tradisi" Lingkaran Setan. Pada tradisi tersebut, peserta menampar pipi peserta lainnya.

Pihak sekolah sudah membantah kegiatan tersebut terjadi di lingkungan sekolah. Wakil Kepala SMA Negeri 1 bidang Kesiswaan, Iim Imansyah menjelaskan, kegiatan kepramukaan yang mengakibatkan siswa mengalami luka lebam di wajah tersebut, tanpa sepengetahuan sekolah.

"Tidak ada izin sekolah. Anak buat kegiatan tersendiri, tanpa sepengetahuan sekolah. Pembina sekolah pun tidak tahu," jelasnya saat ditemui di SMA N 1 Ciamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com