Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir Seribu Ternak Terpapar, Garut Tetapkan KLB PMK, Penanganan Akan Libatkan TNI-Polri

Kompas.com - 24/05/2022, 14:55 WIB
Ari Maulana Karang,
Khairina

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak sapi dan domba di Garut, terus menyebar, hingga saat ini jumlah ternak sapi dan domba yang terpapar penyakit tersebut di Garut hampir mencapai 1000 ekor.

Bupati Garut Rudy Gunawan pun menetapkan wabah PMK di Garut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), TNI-Polri akan dilibatkan untuk melakukan penanganan wabah ini.

“Sudah dinyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB), akan ditangani juga dengan luar biasa, kita sudah koordinasi ke TNI-Polri untuk dilibatkan,” jelas Rudy, Senin (23/5/2022).

Baca juga: Menyerang Hewan Ternak, Apa Itu Penyakit Mulut dan Kuku?

Dari data yang dihimpun Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut hingga 22 Mei 2022, sedikitnya 978 ekor ternak dari 1668 yang diperiksa terpapar PMK. Dari jumlah 978 ternak yang terpapar, 728 ekor di antaranya sapi potong, 70 sapi perah dan 80 ekor domba. Ternak yang terpapar, tersebar di 132 lokasi di 12 kecamatan.

“Kami sudah menyiapkan petugas, ada 6 orang dokter hewan, sekarang sudah ada yang sembuh itu 132 ekor,” jelas Rudy.

Rudy menjelaskan, saat ini salahsatu langkah yang diambil Pemkab Garut adalah melakukan pengobatan terhadap ternak-ternak yang saat ini terpapar PMK. Selain itu, Pemerintah Daerah bersama TNI-Polri juga akan menjaga arus keluar masuk sapi di Garut dengan membuat pos pemeriksaan.

“Kita akan me-lockdown, tidak boleh ada lagi sapi-sapi yang biasanya 30 sampai 60 hari sebelum Idul Adha dikirim dari Jawa ke sini, kita mau diadakan cek point,” katanya.

Rudy pun meminta kepada para peternak agar bisa langsung menghubungi call centre yang telah disiapkan Pemkab Garut jika ternak mereka mengalami gejala PMK agar bisa segera ditangani.

“Kalau tiba-tiba sapinya berbusa, tidak bisa makan ada liur banyak di mulut, segera lapor, kita akan datang ke sana,” katanya.

Baca juga: Cegah Wabah Penyakit Mulut dan Kuku, Distribusi Sapi ke Balikpapan Ditutup

Dihubungi terpisah, Kapolres Garut AKBP Wirdhanto Hadicaksono menegaskan, pihaknya akan mendukung segala upaya yang berkaitan dengan penanggulangan wabah PMK di Kabupaten Garut dengan mengedepankan kegiatan-kegiatan yang sifatnya preemtif dan preventif.

“Polres Garut akan mendukung upaya penanggulangan PMK di Kabupaten Garut dengan mengedepankan giat preemtif dan preventif,” tegas Wirdhanto saat dihubungi Selasa (24/5/2022).

Dihubungi terpisah, Komandan Kodim 0611 Garut, Letkol CZI Deni Iskandar mengungkapkan, pihaknya memang diundang oleh Pemda Garut untuk dimintai kerjasamanya terkait penanganan wabah PMK.

Adapun, peran TNI nantinya melalui Babinsa yang ada di desa-desa, akan mendata hewan-hewan ternak di wilayahnya masing-masing dan melaporkan kondisinya ke Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut.

“Yang dilibatkan di desa-desa nanti di cek oleh Babinsa, mendata yang kena penyakit PMK, jumlahnya berapa nanti disampaikan ke Pemda, kita tugasnya mencari (ternak yang terpapar PMK), pasti kita bantu,”tegas Deni saat dihubungi lewat telepon genggamnya, Selasa (24/5/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Jabar Sebut 'Tagline' Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

KPU Jabar Sebut "Tagline" Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

Bandung
Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com