Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Potensi Bencana Hidrologi, Disparbud Jabar Imbau Wisatawan dan Pengelola Objek Wisata Waspada

Kompas.com - 09/06/2022, 13:56 WIB
Dendi Ramdhani,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Benny Bachtiar mengimbau masyarakat dan pengelola objek wisata untuk mewaspadai potensi bencana hidrologi.

Hal itu dikatakan Benny seiring curah hujan tinggi yang terjadi di Jawa Barat dalam beberapa pekan terakhir.

"Sama seperti yang disampaikan Pak Gubernur karena kehati-hatian jadi kunci keselamatan bagi wisatawan. Memang kita memantau terus dari BMKG bagaimana pergerakannya," ujar Benny saat dihubungi lewat telepon seluler, Kamis (9/6/2022).

Baca juga: Ridwan Kamil: Mayoritas Bencana di Jabar Selalu Berhubungan dengan Air

Benny pun menyarankan warga untuk mengecek kondisi cuaca tempat tujuan sebelum berwisata.

"Saya imbau kepada masyarakat sebelum melakukan aktivitas wisata lebih dahulu mengecek BMKG kondisi destinasi wisata yang akan dikunjungi," tuturnya.

Imbauan serupa juga ia tujukan bagi pengelola objek wisata. Jika kondisi cuaca dirasa berbahaya bagi wisatawan, Benny mengimbau agar objek wisata ditutup sementara.

"Bagai pengelola wisata juga, pantau BMKG. Kalau dirasa membahayakan dan merugikan sebaiknya tidak membuka kegiatan usahanya tersebut. Sehingga hal yang tidak diinginkan bisa segera diantisipasi," kata Benny.

Ia menambahkan, potensi bencana hidrologis di area wisata wilayah Jawa Barat sangat mungkin terjadi. Apalagi destinasi wisata pegunungan, air terjun, dan pantai jadi primadona wisata Jabar.

"Karena potensi bencana (hidrologis) di Jabar relatif lebih besar. Terutama yang berkaitan dengan alam, sungai, laut dan gunung. Ini perlu diantisipasi karena kata kuncinya, bagaimana kita menjaga wisatawan ini di dalam aktivitas wisatanya. Kalau dirasa berbahaya sebaiknya dilarang sebelum mengakibatkan jatuhnya korban jiwa," jelasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan, mayoritas bencana alam yang terjadi di Jawa Barat selalu berhubungan dengan air atau bencana hidrologi.

"Secara umum bencana di Jawa Barat itu mayoritas berhubungan dengan air. Kadang-kadang kalau di dataran rata itu banjir, kalau di daerah yang miring-miring itu suka longsor, suka ada banjir bandang, dan lain sebagainya. Kunci pertama adalah waspada," ungkap Emil di kawasan sungai Ciwidey, Rabu (8/6/2022).

Baca juga: Penambang Dinilai Andil dalam Beberapa Bencana Tanah Longsor Kokap, Pj Bupati Kulon Progo: Utamakan Keselamatan Penduduk

Kang Emil meminta seluruh warga Jawa Barat yang tempat tinggalnya berdekatan dengan bantaran sungai, agar diupayakan menjauh dan tidak membangun rumah atau bangunan di pinggir sungai.

"Kunci kedua adalah kalau bisa menjauhi sumber-sumber kebencanaan, jadi bangunan-bangunan itu harus introspeksi, sebaiknya bergeser dari bantaran yang terlalu nempel ke air ya," ujarnya.

Sekuat apapun bangunan yang dibangun di dekat bantaran sungai, kata Emil, tetap akan mengalami rapuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Relawan Tagana, Tak Pandang Jumlah 'Tali Asih' sebagai Hambatan

Cerita Relawan Tagana, Tak Pandang Jumlah "Tali Asih" sebagai Hambatan

Bandung
Bey Machmudin Mengaku Tak Berminat Maju pada Pilkada Jabar 2024

Bey Machmudin Mengaku Tak Berminat Maju pada Pilkada Jabar 2024

Bandung
Calon Perseorangan di Pilgub Jabar Minimal Miliki 2,3 Juta Dukungan

Calon Perseorangan di Pilgub Jabar Minimal Miliki 2,3 Juta Dukungan

Bandung
KPU Jabar Sebut 'Tagline' Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

KPU Jabar Sebut "Tagline" Pilgub Jabar 2024 Inisiatif Budaya-Demokrasi

Bandung
Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com