Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tol Cisumdawu, Puluhan Petani di Sumedang Mogok Makan dan Bicara, Berharap Negara Bayar Sesuai Hak

Kompas.com - 16/08/2022, 13:12 WIB
Reni Susanti

Editor

SUMEDANG, KOMPAS.com - Proyek Tol Cisumdawu kembali dipersoalkan. Kali ini oleh puluhan petani penggarap di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang. Mereka menggelar aksi mogok makan dan mogok bicara.

Mereka mengeluhkan hilangnya tanah garapan akibat proyek Tol Cisumdawu.

Aksi mogok makan dan mogok bicara ini rencananya digelar tiga hari, dimulai Senin (15/8/2022).

Baca juga: 3 Hektare Sawah di Sumedang Terendam Luapan Air dari Tanah Disposal Tol Cisumdawu

Dikutip dari Tribun Jabar, puluhan petani yang didominasi perempuan ini duduk di bawah tenda yang didirikan di pinggir jalan.

Mereka duduk lesehan di atas alas duduk dengan mulut ditutup lakban.

Lakban hitam, merah dan kuning menutup rapat mulut mereka. MAsing-masing mereka tak bicara apapun, apalagi sampai mereka saling bicara.

Para petani melakukan itu agar jeritan mereka didengar pemerintah. Lahan garapan yang mereka kelola kini dijadikan lahan Tol Cisumdawu. Mereka kini kehilangan pekerjaan.

"Rencananya tiga hari, yang aksi mogok ini sekitar 50 orang," kata Muhamad Taher Derlen, penerima kuasa dari para petani sekaligus penerima kuasa dari pemilik lahan yang merupakan ahli waris Raden Aris Wiranatakusuma, pemegang Verponding 4144.

Derlen mengatakan, antara petani dan pemilik alas hak tanah tidak pernah terjadi persoalan. Kali ini, persoalan muncul karena tanah yang digarap dipakai tol.

Baca juga: Ridwan Kamil: Ada Tol Cisumdawu, ke Sumedang Makin Mudah

Tanah garapan itu dikelola oleh petani dari berbagai desa. Di antaranya dari Desa Cileles, Desa Cilayung, Desa Cikeruh, dan Desa Cibeusi.

"Tuntutan kami, negara lebih tahu harus bagaimana terhadap persoalan ini. Bayarlah sesuai dengan haknya, sebab selama ini tidak pernah ada ganti rugi kepada penggarap," katanya.

Aksi itu akan terus berlanjut jika pemerintah tidak mendengar. Para petani akan longmarch ke Istana Negara di Jakarta untuk bertemu Presiden Joko Widodo.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Fisik Satker Tol Cisumdawu, Erwin Herlambang mengaku sudah mendengar kabar petani mogok menuntut uang kerahiman.

Ia menjelaskan, pemerintah tidak mungkin tidak membayar.

"Pemerintah tak mungkin tak membayar, sebab di tempat lain pun, yang sudah-sudah, pemerintah membayar," katanya, Senin malam.

Baca juga: Jelang Mudik, Akses Tol Cisumdawu dari Gerbang Tol Cileunyi hingga Tol Cimalaka Siap Dibuka

Erwin mengatakan, lebih baik ditelusuri lebih dahulu bagaimana komitmen awal pemegang hak atas lahan dengan para penggarap.

Lebih jauh dia mengatakan, Indonesia negara hukum, yang sudah memiliki saluran-saluran untuk menyampaikan rasa tidak puas.

"Ini kan negara hukum, saya kira bisa mengajukan ke kepolisian dan pengadilan. Yang dulu-dulu kan begitu ya. Sepertinya akan lebih tepat jika koordinasinya ke saluran itu," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Petani Peggarap Lahan di Jatinangor Mogok Makan dan Bicara, Tuntut Ini dari Proyek Tol Cisumdawu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bogor Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

Bandung
Isi Percakapan Anak Sulung dengan Yanti, 20 Menit Sebelum Dimutilasi Suaminya di Ciamis

Isi Percakapan Anak Sulung dengan Yanti, 20 Menit Sebelum Dimutilasi Suaminya di Ciamis

Bandung
Kronologi Terungkapnya Kasus Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur

Kronologi Terungkapnya Kasus Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur

Bandung
Diperiksa Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Banyak Diam

Diperiksa Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Banyak Diam

Bandung
Tutup Pabrik di Purwakarta, Bata PHK 275 Karyawan

Tutup Pabrik di Purwakarta, Bata PHK 275 Karyawan

Bandung
Kasus Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur, 'Pengantin Wanita' Mengaku Bernama Adinda Kanza

Kasus Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur, "Pengantin Wanita" Mengaku Bernama Adinda Kanza

Bandung
Diduga Ngantuk, Pejabat Disdik Jabar Tabrak Stum Perbaikan Tol Cipali

Diduga Ngantuk, Pejabat Disdik Jabar Tabrak Stum Perbaikan Tol Cipali

Bandung
Keroyok Orang dengan Sajam di Cicalengka, Anggota Moonraker Ditangkap

Keroyok Orang dengan Sajam di Cicalengka, Anggota Moonraker Ditangkap

Bandung
Usai Memutilasi Istri, Suami di Ciamis Sempat Serang Babinsa dan Kades

Usai Memutilasi Istri, Suami di Ciamis Sempat Serang Babinsa dan Kades

Bandung
WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

Bandung
Pemprov Jabar Awasi Bata Penuhi Hak Ratusan Pekerja yang Di-PHK

Pemprov Jabar Awasi Bata Penuhi Hak Ratusan Pekerja yang Di-PHK

Bandung
Saat Jambret Telan Gelang Emas 2,3 Gram gara-gara Panik Tertangkap...

Saat Jambret Telan Gelang Emas 2,3 Gram gara-gara Panik Tertangkap...

Bandung
Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur Berujung Damai, Apa Alasannya?

Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur Berujung Damai, Apa Alasannya?

Bandung
Pria di Sukabumi Bunuh Waria karena Dipaksa Hubungan Badan

Pria di Sukabumi Bunuh Waria karena Dipaksa Hubungan Badan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com