Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stabilkan Harga Pangan, Pemprov Jabar Siapkan Rp 29 Miliar Lebih

Kompas.com - 03/09/2022, 22:50 WIB
Reni Susanti

Editor

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan anggaran lebih dari Rp 29 miliar untuk menstabilkan harga pangan pada 2022.

"Anggaran operasi pasar (untuk pengendalian harga) ada di beberapa dinas," ujar Asisten Daerah 2 Ekonomi dan Pembangunan Jabar, M taufiq BS di sela-sela Digital and Sharia Economic Festival (DIGISEF) di Bandung, Sabtu (3/9/2022).

Untuk anggaran operasi pasar 2022 di Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar sebesar Rp 15,5 miliar.

Baca juga: Sopir Angkot di Bogor Kecewa BBM Naik: Baru Napas Disumbat Lagi, Mati Pelan-pelan Kalau Begini

Kemudian anggaran di Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar sebesar Rp 13,7 miliar untuk cadangan beras.

"Ada pula anggaran operasi pasar Rp 300 juta," ucap Taufiq.

Kenaikan BBM

Jumlah ini akan bertambah, termasuk untuk pengendalian potensi inflasi akibat kenaikan BBM. Seperti untuk kebutuhan bantuan sosial (bansos) bantuan langsung tunai (BLT) dan lainnya.

Untuk dana yang akan dianggarkan masih dihitung. Kemungkinan akan mengambil dari pos belanja tidak terduga. Bila tidak cukup, bisa dianggarkan dalam APBD Perubahan.

"(Anggaran belanja tidak terduga) tidak hanya untuk pengendalian inflasi, bencana juga dari sini," tutur dia.

Baca juga: Organda Semarang Tolak Pembatasan Pembelian BBM Subsidi

Sementara itu, Kepala Bank Indonesia Jawa Barat Herawanto mengatakan, operasi pasar penting dilakukan di saat yang tepat dalam waktu yang tepat. Ini berguna untuk menstabilkan harga.

Apalagi beberapa harga komoditas seringkali naik hingga membuat panic buying. Kondisi panic buying ini yang membuat persediaan menjadi langka.

"Yang awalnya butuh satu, takut ga bisa beli jadi borong. Ketika semua orang memborong akan terjadi kelangkaan supply. Saat seperti ini harus gunakan operasi pasar," ungkap dia.

Ketahanan Pangan

Berbagai upaya, sambung Herawanto, telah diupayakan untuk mencapai ketahanan pangan ini. Di antaranya melalui inisiasi Ekosistem Ketahahan Pangan Terintegrasi (Pangsi).

Baca juga: Harga BBM Naik, Mahasiswa Makassar Demo dan Blokade Jalan Hingga Malam

Ekosistem Pangsi merupakan sebuah sinergi hexa helix kolaboratif Pemerintah Provinsi Jabar, Pemerintah Kab/Kota se-Jabar, BI Jabar, Perbankan dan kelompok masyarakat inklusif, di antaranya Pondok Pesantren, Kelompok Masyarakat Subsistem, Kelompok Tani, hingga Desa Wisata.

Untuk memperluas Ekosistem Pangsi, dalam rangkaian DIGISEF 2022 diperoleh komitmen atas dukungan pelaku usaha terhadap Ekosistem Pangsi di antaranya perluasan KAD antar beberapa koperasi dan pondok pesantren, serta bantuan saprodi Program Dedikasi untuk Negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com