Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatuh Bangun Petani Kopi Ciwidey Kabupaten Bandung Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19 hingga Bangkit

Kompas.com - 18/10/2022, 14:00 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Dua tahun sudah para petani kopi di Kampung Batu Lulumpang, Desa Lebak Muncang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat berpuasa menanam kopi.

Padahal, kopi merupakan komoditas yang paling banyak ditanam para petani di wilayah tersebut sebelum pandemi.

Badai Pandemi Covid-19 telah menenggelamkan mimpi mereka pada setiap benih kopi yang ditanam. Begitu pun setelahnya, masa adaptasi kebiasaan baru berimbas pada perkembangan stabilitas ekonomi petani kopi.

Baca juga: Petani di Lampung Dibegal Sepulang Jual Tanah, Uang Rp 70 Juta Raib

Agus Hidayat (31), seorang petani muda menceritakan bagaimana lika-liku yang dihadapi petani kopi di wilayahnya kala pandemi.

Tanpa ada gejala apapun, tiba-tiba saja di tahun 2019 harga cherry kopi anjlok. Cherry yang biasa dijual Rp 14.000 per kilogram, turun menjadi Rp 9.000-Rp 10.000 per kilogram.

Saat itu, para petani masih terus melakukan pembibitan meski sudah tahu pasar sedang tidak baik-baik saja, serta harga yang mulai tak seimbang.

"Jalan aja terus waktu itu, nggak ada pilihan, rata-rata di sini memang pilihan bercocok tanamnya ya kopi," katanya ditemui, Selasa (18/10/2022).

Menginjak tahun 2020, produksi kopi di beberapa wilayah termasuk di Ciwidey, masih tergolong baik dan normal.

Namun, lagi-lagi harga jual menjadi persoalan yang belum teratasi, para petani kopi harus kembali menelan pil pahit. Tahun 2020, harga jual cherry kopi hanya mencapai Rp 4.500 per kilogram.

Akibat harga yang tak stabil, sejak saat itu atau dua tahun lalu, para petani kopi di Kampung Batu Lulumpang membiarkan kebun kopinya terbengkalai dan tak terawat.

"Akhirnya ya gitu, banyak yang membiarkan kebunnya, hasil panennya gak diambil, dibiarkan tak terawat, saking bingungnya kita," kata Agus.

Kendati mengalami masa sulit, Agus dan anggota kelompok tani di bawah PT Sucafina seolah tak mau menyerah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

Kejari Purwakarta Sita Mobil Mewah, Barang Bukti Dugaan Gratifikasi ASN

Bandung
Isi Percakapan Anak Sulung dengan Yanti, 20 Menit Sebelum Dimutilasi Suaminya di Ciamis

Isi Percakapan Anak Sulung dengan Yanti, 20 Menit Sebelum Dimutilasi Suaminya di Ciamis

Bandung
Kronologi Terungkapnya Kasus Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur

Kronologi Terungkapnya Kasus Istri Ternyata Laki-laki di Cianjur

Bandung
Diperiksa Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Banyak Diam

Diperiksa Kejiwaan, Tersangka Mutilasi Istri di Ciamis Banyak Diam

Bandung
Tutup Pabrik di Purwakarta, Bata PHK 275 Karyawan

Tutup Pabrik di Purwakarta, Bata PHK 275 Karyawan

Bandung
Kasus Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur, 'Pengantin Wanita' Mengaku Bernama Adinda Kanza

Kasus Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur, "Pengantin Wanita" Mengaku Bernama Adinda Kanza

Bandung
Diduga Ngantuk, Pejabat Disdik Jabar Tabrak Stum Perbaikan Tol Cipali

Diduga Ngantuk, Pejabat Disdik Jabar Tabrak Stum Perbaikan Tol Cipali

Bandung
Keroyok Orang dengan Sajam di Cicalengka, Anggota Moonraker Ditangkap

Keroyok Orang dengan Sajam di Cicalengka, Anggota Moonraker Ditangkap

Bandung
Usai Memutilasi Istri, Suami di Ciamis Sempat Serang Babinsa dan Kades

Usai Memutilasi Istri, Suami di Ciamis Sempat Serang Babinsa dan Kades

Bandung
WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

WNI asal Cirebon Diduga Tewas Ditusuk di Daegu Korea Selatan

Bandung
Pemprov Jabar Awasi Bata Penuhi Hak Ratusan Pekerja yang Di-PHK

Pemprov Jabar Awasi Bata Penuhi Hak Ratusan Pekerja yang Di-PHK

Bandung
Saat Jambret Telan Gelang Emas 2,3 Gram gara-gara Panik Tertangkap...

Saat Jambret Telan Gelang Emas 2,3 Gram gara-gara Panik Tertangkap...

Bandung
Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur Berujung Damai, Apa Alasannya?

Penipuan Nikah Sesama Pria di Cianjur Berujung Damai, Apa Alasannya?

Bandung
Pria di Sukabumi Bunuh Waria karena Dipaksa Hubungan Badan

Pria di Sukabumi Bunuh Waria karena Dipaksa Hubungan Badan

Bandung
159 Warga Purwakarta Diduga Keracunan, Korban Cium Bau dari Daging Hidangan Hajatan

159 Warga Purwakarta Diduga Keracunan, Korban Cium Bau dari Daging Hidangan Hajatan

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com