Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Ini Penyebab Lulusan SMK Jadi Penyumbang Penganggur Tertinggi di Jabar dan Banten

Kompas.com - 10/11/2022, 12:35 WIB
Dendi Ramdhani,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Lulusan sekolah menengah kejuruan atau SMK menyumbang jumlah  penganggur tertinggi di Jawa Barat dan Banten.

Seberapa besar persentasenya? Berikut ini data yang didapatkan Kompas.com dari Badan Pusat Statistik Jabar dan Banten:

Jawa Barat

Angka penganggur di Jabar mencapai 8,31 persen atau 2,13 juta orang.

Baca juga: Pengangguran di Jawa Barat Capai 2,13 Juta Orang, Tertinggi Kota Bogor

 

Data tersebut merupakan hasil survei terbaru dari BPS Jabar per Agustus 2022.

Berdasarkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan angkatan kerja, tingkat pengangguran terbuka (TPT) dari SMK masih jadi yang tertinggi yakni 14,63 persen.

Sementara lulusan SD 4,69 persen, SMP 8,22 persen, SMA 12,18 persen, Diploma 5,45 persen, dan universitas 5,71 persen.

"(Dilihat dari pendidikan) angka pengangguran dari BPS tetap di SMK dan SMA hampir mencampai 28 persen dari keseluruhan, tapi persentasenya lebih banyak SMK. Jumlahnya saya belum lihat karena di data BPS tidak keluar," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jabar, Rachmat Taufik Garsadi saat dihubungi lewat telepon seluler, Rabu (10/11/2022).

Namun, dibandingkan tahun lalu, penurunan TPT terjadi pada semua kategori pendidikan, dengan penurunan terbesar pada kategori SMK sebesar 2,08 persen.

Jika diamati, kata Rachmat, SMK jadi penyumbang penganggur terbanyak karena mayoritas diproyeksikan langsung bekerja setelah lulus.

Berbeda dengan lulusan SMA yang kebanyakan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

"SMA itu kebanyakan meneruskan kuliah. Kalau SMK sedikit (yang kuliah), memang diproyeksinya disiapkan bekerja," kata Rachmat.

Secara umum, lanjut Rachmat, ada berbagai faktor para lulusan SMK sulit mendapat pekerjaan. Salah satunya persaingan dalam dunia kerja.

"Jabar itu daerah tujuan dari semua provinsi karena punya berbagai kelebihan terutama tingginya upah dan fasilitas lainnya. Sehingga biasanya penduduk setempat akan bersaing dengan pendatang," ungkapnya.

Ia mencotohkan, tingginya persaingan kerja di Kabupaten Karawang yang memiliki upah minimum mencapai Rp 4,8 juta.

Biasanya, para pekerja yang datang dari luar provinsi Jabar telah memiliki pengalaman kerja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com