Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebulan Antre, Puluhan Sopir Truk Sampah se-Bandung Raya Geruduk TPA Sarimukti Tuntut Perbaikan Akses

Kompas.com - 24/01/2023, 17:09 WIB
Bagus Puji Panuntun,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Puluhan sopir truk sampah dari empat daerah di Bandung Raya menggeruduk kantor pengelola TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat pada Selasa (24/1/2023).

Puluhan pengemudi armada pengangkut sampah itu menuntut agar pengelola TPA Sarimukti segera melakukan perbaikan akses jalan dan faktor yang menghambat pengangkutan sampah.

Aksi demonstrasi itu terekam video amatir yang kemudian viral di berbagai platform media sosial. Mereka mendatangi kantor pengelola TPA Sarimukti dengan berbondong-bondong menggunakan truk sampah maupun jalan kaki.

Baca juga: Alami Rem Blong Saat Perjalanan ke TPA Sarimukti, Truk Sampah Terguling di Bandung Barat

Massa yang datang sejak pagi itu menyuarakan tiga tuntutan agar pengelola serius merampungkan hambatan yang sudah satu bulan lebih terjadi. Tuntutan yang disuarakan itu mulai dari kondisi jalan, jumlah alat berat di landasan, serta jam operasional TPA.

"Kami minta BPSR dan DLH Jabar segera cari solusi agar para sopir gak terhambat dalam pengangkutan sampah," ujar perwakilan sopir truk sampah asal Kabupaten Bandung, Omat Tomson di lokasi.

Sejak akhir Desember 2022 lalu, para pengemudi sopir truk sampah dari Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat terpaksa harus antre membuang sampah akibat akses menuju zona pembuangan sampah amblas dan rusak berat.

Kondisi itu diperparah dengan hujan deras yang beberapa kali mengguyur wilayah tersebut. Akibatnya, truk sampah harus terjebak beberapa kali di jalan amblas yang berimbas pada antrean panjang armada pengangkut sampah lainnya.

Hambatan lain yakni kurangnya alat berat yang beroperasi di zona pembuangan sampah, sehingga untuk menurunkan material sampah membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Hambatan pengangkutan sampah ke TPA Sarimukti membuat para sopir harus menunggu lebih dari 24 jam. Padahal, dalam kondisi normal, satu hari para sopir bisa mengkut 2 sampai 3 kali. Jadwal pengkutan dari tiap TPS juga jadi ngaret," kata Omat.

Baca juga: Antrean Truk Sampah di TPA Sarimukti Masih Mengular, Pengelola Janji Kendala Selesai Pekan Ini

Imbasnya para sopir ini mengalami penambahan beban kerja dengan . Mereka terpaksa menginap di jalan serta harus mengeluarkan ongkos lebih besar untuk biaya BBM dan makan selama menunggu antrean.

"Di TPS kita ditekan masyarakat karena sampah belum diangkut. Terus ongkos buat makan dan BBM jadi membengkak. Ini harus segera ada solusi," tuturnya.

Selama ini pengelola TPA Sarimukti membuka jam operasional dari pukul 05.00 WIB sampai 18.00 WIB. Jam operasional itu dinilai tak cukup untuk menampung kedatangan truk sampah terlebih dengan kondisi jalan dan alat berat yang tak memadai.

Untuk itu, para sopir truk mendesak jam operasional TPA Sarimukti diubah seperti semula, yakni mulai pukul 03.00 WIB dini hari sampai 21.00 WIB.

"Dengan penambahan waktu operasional ini kami harap bisa mengurai antrean truk sampah," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Pemkab Garut Tetapkan 14 Hari Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi

Bandung
Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Pemda di Jabar Diminta Tak Asal Keluarkan Izin Bangunan karena Bencana

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Malam ini Hujan Ringan

Bandung
5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Bandung
Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Bandung
Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Bandung
BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

Bandung
Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com