Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Petani Perkebunan Teh Margawindu Sumedang dari Masa ke Masa

Kompas.com - 28/07/2023, 11:44 WIB
Aam Aminullah,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com- Kala teriknya matahari yang menyengat kulit, terlihat seorang ibu paruh baya tampak sibuk sendiri di tengah areal perkebunan teh nan hijau sejauh memandang.

Tubuhnya menunduk berpayung dudukuy (alat penutup kepala agar terlindungi dari panas dan hujan, bahasa Sunda) dan bermodal arit.

Dia tak lelah mengayunkan tangannya, memangkas daun-daun hijau tua yang tampak di depannya.

Baca juga: Digugat Pailit, 2 Pabrik Rokok di Blitar Teken Komitmen Pemenuhan Hak Buruh di Depan DPRD

Perempuan itu adalah adalah Ilah (57), ibu dua anak asal Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Saat ditemui Kompas.com pada Rabu (26/7/2023), Ilah tengah memetik teh di Perkebunan Teh Margawindu, dan aktivitas memetik teh seperti itu sudah dilakukannya sejak 1985.

"Dulu, awal tahun 1985-an saya sudah mulai jadi buruh petik teh di perkebunan ini sejak masih dikelola PT Cakra. Setelah perusahaannya pailit, lahan garapannya diserahkan negara ke masyarakat, jadi sekarang saya punya lahan garapan 1 hektar," ujar Ilah di Perkebunan Teh Margawindu.

Pada 1997, Ilah mulai menggarap lahan seluas 1 hektar di Perkebunan Teh Margawindu.

"Lahannya punya negara, saya hanya garap saja. Jadi lahan ini saya garap sendiri, dulu waktu masih sehat, bapak (suami) juga sering membantu. Tapi, sudah beberapa tahun ini yang garap cuma saya sendiri, karena suami sudah tua, sakit-sakitan," tutur Ilah.

Baca juga: Jerit Buruh Perkebunan Sawit Bengkulu, Bekerja Tanpa Kontrak Puluhan Tahun

Sejak suaminya sakit, kata Ilah, ia menggarap lahan tersebut seorang diri.

Mulai dari memangkas rumput ilalang yang tumbuh di areal perkebunan teh, sampai memetik teh.

"Iya, ngored (memangkas ilalang) sendiri, metik sendiri, angkut sendiri. Kalau metik itu jadwalnya tiap hari Senin sampai Kamis, Sabtu-Minggu dipakai buat "ngored", jadi liburnya cuma sehari, hari Jumat," sebut Ilah.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com