GARUT, KOMPAS.com – Video seorang anak yang mendatangi Kantor Kecamatan Banyuresmi, Garut, Jawa Barat, meminta untuk disekolahkan, viral di sejumlah akun media sosial.
Anak berinisial AG (16) tersebut dikabarkan mendatangi kantor Kecamatan Banyuresmi dengan berjalan kaki dan minta didaftarkan sekolah.
Dihubungi wartawan melalui telepon genggam, Sekretaris Kecamatan Banyuresmi Ahmad R Budiman membenarkan adanya seorang anak yang datang dan ingin menemui camat.
Baca juga: Pernikahan Anak di Garut Terus Meningkat, Setahun Rata-rata 500 Kasus
Namun, ternyata anak tersebut dalam penanganan dokter di Puskesmas Banyuresmi karena gangguan kesehatan yang dialaminya.
Dihubungi terpisah, Kepala Puskesmas Banyuresmi, dr Imam Fauzi membenarkan AG merupakan pasien Puskesmas Banyuresmi yang masih menjalani pengobatan karena mengalami gangguan kejiwaan.
“Anak itu pasien Puskesmas Banyuresmi karena mengalami sakit jiwa. Namun, sudah bisa mandiri, hanya saja masih bergejala,” kata Imam saat dihubungi wartawan melalui telepon genggamnya.
Imam mengungkapkan, AG jadi pasien di Puskesmas Banyuresmi sejak 2019.
Saat itu, AG datang diantar ibunya dengan keluhan anak jadi pendiam dan tidak mau bersosialisasi setelah ayahnya meninggal dunia.
Saat itu, puskesmas merujuk pasien untuk dikonsultasikan dengan dokter jiwa di RSU dr Slamet Garut hingga didiagnosis mengalami depresi dan diberikan pengobatan.
Baca juga: Meski Ada Kasus Utang Fiktif, Bupati Garut Minta Kredit Mekar PNM Tetap Ada
Setelah menjalani pengobatan, AG sempat sekolah ke SMP. Namun, tidak lama karena tidak bisa mengikuti pelajaran.
Satu tahun sebelumnya, menurut Imam, AG dilaporkan sudah mau berbicara.
Namun, mengeluhkan adanya halusinasi yang kadang muncul memerintah dirinya dan berbicara kepada dirinya.
“Makanya, diagnosisnya jadi skizofrenia, kemudian dilakukan pengobatan lanjutan,” katanya.