Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Beras Tinggi, Pemkab Sumedang Siapkan Operasi Pasar Terbatas

Kompas.com - 10/10/2023, 11:12 WIB
Aam Aminullah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Harga beras di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat masih relatif tinggi. Dalam sebulan terakhir, harga beras masih di angka Rp 14.000 per kilogram.

Tingginya harga beras di Kabupaten Sumedang ini, dipicu kurangnya pasokan beras akibat kemarau panjang.

Baca juga: Kekeringan di Cianjur Picu Instabilitas Harga Beras

Pemilik Kios Besar di Pasar Inpres Sumedang Entis Sutisna mengatakan, sudah sebulan terakhir harga beras naik mencapai Rp 14.000 per kilogram untuk beras premium. Sedangkan kualitas sedang Rp 13.500 per kilogram.

"Sudah sebulan ini harganya masih segitu, normalnya memang Rp 11.000-12.000 per kilogram," ujar Entis kepada Kompas.com di Pasar Inpres Sumedang.

Entis menuturkan, selain harga yang masih relatif mahal, daya beli masyarakat juga turun.

"Iya, daya beli masyarakatnya sekarang kurang. Kalau untuk pasokan masih aman. Di sini, saya hanya menjual beras Sumedang, untuk pasokannya sejauh ini aman," tutur Entis.

Berbeda dengan harga beras yang masih relatif tinggi, harga telur ayam di Pasar Inpres Sumedang justru mengalami penurunan.

Pemilik Kios Ares Telur Sumedang, Sukur Aditya (27), mengatakan, ia menerima pasokan telur dari Brebes, Jawa Tengah.

Saat ini, kata Aditya, untuk harga telur Rp 25.000 per kilogram, harga grosir bisa Rp24.000 per kilogram. Normalnya Rp 27.000-28.000 per kilogram.

"Jadi sekarang ini harganya turun, pasokan Alhamdulillah lancar, daya beli masyarakat juga normal," ujar Aditya kepada Kompas.com di kios telur miliknya.

Sementara itu, menyikapi masih tingginya harga beras di Kabupaten Sumedang, Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan, pemerintah daerah akan melakukan operasi pasar terbatas.

"Untuk harga beras memang masih tinggi, kenaikannya mencapai 19-30 persen. Kami akan segera melakukan operasi pasar terbatas sebagai upaya pengendalian harga beras ini," ujar Herman kepada sejumlah wartawan saat Sidak di Pasar Inpres Sumedang.

Herman menuturkan, kenaikan harga beras di Sumedang terjadi akibat berkurangnya pasokan beras karena musim kemarau.

"Selain itu, Sumedang menjadi produsen beras terbaik di Jawa Barat, Cipinang. Untuk beras kualitas menengah atas, Sumedang pemasok terbaik di Jawa Barat, ke Cipinang juga," tutur Herman.

Baca juga: Upaya Turunkan Harga, Pemerintah Izinkan Penggiling Padi Jual Beras Bulog

Herman menyebutkan, untuk harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting (Bapokting) lainnya relatif stabil. Bahkan, ada yang mengalami penurunan harga.

"Tapi, untuk Bapokting lainnya relatif stabil, bahkan untuk harga telur turun. Jadi secara umum harga Bapokting stabil," sebut Herman.

Herman mengatakan, dalam menjaga stabilitas harga, Pemkab Sumedang memiliki aplikasi digital yang terintegrasi, yaitu melalui Sistem Informasi Perdagangan (Sindang).

"Kami memiliki 7 pasar pemerintah daerah dan 2 pasar desa. Jadi, kami monitoring harga setiap hari melalui aplikasi Sindang, dan hari ini, cek langsung untuk melihat, hasilnya (harga pasar) tidak jauh beda. Komoditas relatif stabil, inflasi masih terkendali," kata Herman. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Cilengkrang di Kuningan: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Bandung
Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Polisi Bantah Tolak Laporan Keluarga Korban yang Tewas Ditabrak Oknum Brimob

Bandung
Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Sopir Katering yang Dihajar Prajurit TNI Minta Maaf dan Cium Tangan Pelaku

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Kasus Mayat Dalam Koper, Pelaku Ucapkan Belasungkawa dan Ajak Ngobrol Keluarga Korban

Bandung
Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Mantan Karyawan Pikiran Rakyat Kembali Demo, Tuntut Manajemen Bayarkan Haknya

Bandung
Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Lagi, Video Viral Pungli di Tempat Wisata Sentul Bogor

Bandung
Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Aturan Zonasi PPDB Baru Berlaku di Jabar, Tak Bisa Lagi Asal Pindah KK

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Korban Sempat Ketemu Pelaku di Kantor

Bandung
Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Warga Bogor Meninggal Setelah Ditabrak Oknum Polisi, Ditolak Saat Melapor

Bandung
Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Pria di Karawang Tewas di Tangan Mantan Suami Istrinya

Bandung
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Pelaku Teman Korban yang Butuh Uang untuk Resepsi

Bandung
Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Titik Terang Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Keluarga: Semoga Pelaku Dihukum Berat

Bandung
Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Kisah Relawan Tagana, 4 Bulan Tinggalkan Keluarga Bantu Penyintas Gempa Cianjur

Bandung
Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Terungkap, Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Suami Korban: Semua Menduga Saya Pelakunya

Bandung
Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Balai Kota Bandung Bakal Bebas Kendaraan Bermotor Setiap Jumat

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com