Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pungli di Bandara Soetta, Benny Rhamdani Copot Kepala BP3MI Banten

Kompas.com - 20/10/2023, 18:25 WIB
M. Elgana Mubarokah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani mengaku telah mencopot Kepala Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran (BP3MI) Banten Dharma Saputra terkait keterlibatan pungli dan gratifikasi yang dilakukan tiga oknum pegawai BP3MI di Bandara Soekarno-Hatta.

Meski Dharma terbukti tidak terlibat dalam kejadian itu, menurut Benny, dia tetap bertanggungjawab.

Benny menilai, Dharma lalai dalam upaya pengawasan dan pembinaan kepada bawahannya hingga terjadi insiden pungli dan gratifikasi di Bandara Soetta.

"Buat saya pencopotan itu penting, Jadi kita ingin tegas-tegasan, ini era bersih-bersih. Tidak boleh negara ini dikuasai oleh para sindikat dan mafia," ujarnya.

Baca juga: Ada Pungli dan Gratifikasi di Bandara Soekarno-Hatta, Oknum Pegawai BP2MI Diamankan

Benny mengatakan, pihaknya akan melakukan pendalam terkait kejadian tersebut.

"Dan nanti akan dilakukan pendalaman, apa yang bersangkutan sindikat atau hanya menerima bagian," katanya ditemui di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat (20/10/2023).

Pihaknya mengaku telah melakukan pengawasan secara internal sejak pertama kali menjabat sebagai Ketua BP2MI.

"Saya udah ingatkan kepada mereka agar hati-hati. 3 tahun ini saya selalu katakan bahwa jika kita terlibat dalam kejahatan maka itu adalah pengkhianatan terhadap Tuhan, terhadap agama yang diyakini bahkan terhadap negara, bahwa kita ini kan aparatur negara," ungkap Benny.

"Katakan dia tidak terlibat daam kejahatan. Tapi jika Anda membiarkan kejahatan terjadi, Anda sama halnya dengan pelaku dari kejahatan. Jadi membiarkan kejahatan terjadi itu tidak boleh, itu adalah bagian dari kejahatan. Apalagi terlibat dalam kejahatan. Pokoknya sikap bersih-bersih tidak ada toleransi tidak ada kompromi," tegas dia.

Benny berharap semua pihak yang menangani kasus tersebut, terbuka kepada publik.

Ia menduga, oknum BP3MI yang terlibat dalam kasus pungli dan gratifikasi di Bandara Soetta tidak hanya tiga orang saja.

"Dalam kasus di bandara Soekarno-Hatta kan sekarang udah ditangani Kejaksaan. Saya juga ingin pihak dari penegak hukum buka saja semua, jangan-jangan misanya oknum BP3MI tidak hanya tiga orang. Saya kemarin dirapat mengatakan, jangan lagi yang tiga ini hanya sial, sial dia sedang bertugas kena operasi kan petugas di bandara itu shift dan jangan-jangan yang lainnya yang tidak tugas hari ini sama juga nah itu yang harus di bongkar," pungkasnya.

Baca juga: Bandung Dijuluki Kota Pungli, Pj Gubernur Jabar: Malu Kita

Sebelumnya diberitakan, tiga oknum pegawai Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Kota Tangerang ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan keterlibatan tindak pidana pungutan liar (pungli) dan penerimaan gratifikasi di Bandara Soekarno-Hatta.

"Dari hasil penyidikan dan bukti-bukti yang terkumpul, kami telah menetapkan tiga orang tersangka dengan inisial HP,MT, dan JS yang berstasus sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan honorer," Kata Dewa dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (19/10/2023).

Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa ketiga tersangka telah melakukan aksi gratifikasi dan pungli sejak 2021 atau saat masa Covid-19.

SUMBER: KOMPAS.com (Fidya Azzahra |Editor: Amalia Purnama Sari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Bandung
Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Bandung
Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Bandung
BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

Bandung
Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Bandung
Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Bandung
Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Bandung
Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com