Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Pemuda di Sukabumi Modif Angkotnya Rp 110 Juta, Ikut Audisi

Kompas.com - 01/11/2023, 08:23 WIB
Budiyanto ,
Reni Susanti

Tim Redaksi

SUKABUMI, KOMPAS.com - Satu unit angkutan kota (angkot) berwarna merah jambu di Sukabumi menarik pehatian. Angkot tersebut disulap menjadi mewah dan nyaman.

Untuk mengubah angkot tersebut, sang pemilik angkot, Muhammad Said Ismail (23) yang akrab disapa Iyong, merogoh kocek Rp 110 juta untuk modifikasi.

Uang itu digunakan untuk mengganti kursi menjadi sofa dengan lampu warna-warni. Lantainya diganti kaca ketebalannya 3 centimeter.

Baca juga: Modifikasi Habiskan Rp 110 Juta, Angkot di Sukabumi Ini Mewah dan Nyaman

Paling menarik dan menghabiskan banyak dana adalah sound system di bagian belakang angkot jurusan Sukabumi-Sukaraja ini.

Bahkan dua speaker yang ditempatkan menggantikan kaca samping paling belakang bisa keluar masuk sendiri menggunakan hydrolic motorized.

Pemuda kelahiran November 2000 ini memodifikasi angkot kesayangannya itu dengan konsep Robot Transformers Optimus Prime.

Baca juga: Penangkapan 2 Terduga Teroris di Sukabumi, Densus 88 Sita Tas dan Sepatu

"Saya terinspirasi dari Film Transformers, karena sering nonton filmnya," ungkap Iyong saat berbincang dengan Kompas.com di Bundaran Sukaraja, Selasa.

Ia memodifikasi angkot peninggalan almarhum ayahnya itu untuk menyalurkan hobinya. Terutama dalam bidang mengotak-atik audio system-nya. Karena kendaraan yang dilengkapi sound system ini bisa diikutsertakan dalam kontes audio.

Untuk proses merehab badan angkot, mengganti interior hingga melengkapi sound system butuh waktu sekitar satu tahun.

"Untuk memodifikasi mobil ini sekitar Rp 110 juta, besarnya pada penyediaan audio system menghabiskan total Rp 90juta," tutur alumni SMA Negeri Sukaraja.

"Audio system yang di belakang dikhususkan untuk ikutan kontes, kalau untuk sehari-hari ada di bagian depan," sambung pemuda lajang yang pernah bekerja di Jakarta.

Menurut Iyong memodifikasi angkotnya tersebut mendapatkan dukungan dari keluarga. Bahkan untuk pengadaan audio system mendapatkan dukungan kakak.

Angkot ini pun masih dipergunakan untuk mengangkut penumpang.

Namun tidak dioperasikan setiap hari, paling seminggu dua kali. Inipun dimaksudkan sekaligus menghangatkan mesin kendaraan.

"Ini kan menyangkut hobi ya, jadi operasional tidak setiap hari, pendapatannya juga tidak menentu," aku Iyong.

Hanya saja dengan memodifikasi mobil angkutan umum ini, Iyong berharap dapat mewujudkan impiannya. Di antaranya dapat mengikuti berbagai kontes audio system baik tingkat daerah maupun nasional.

"Bisa berprestasi, bisa menjadi kebanggaan pribadi, keluarga, komunitas, juga yang punya toko audio," harap Iyong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

5 Jalan Bersejarah di Bandung dan Kisah Menarik di Baliknya

Bandung
Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Analisis Badan Geologi, Penyebab Gempa Garut akibatkan Bencana di 1979, 2022, dan 2023

Bandung
Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Palak Warga Pakai Pistol Korek Api, 2 Pemuda di Bandung Diringkus

Bandung
Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Cerita Hendi Selamatkan Keluarganya Saat Gempa Garut, Semua Benda Ditabrak

Bandung
Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Bandung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Bandung
Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Korban Luka akibat Gempa Garut Dipulangkan, Rumah Rusak Ditanggung Pemerintah

Bandung
Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Ini Kesaksian yang Buat Saksi Pembunuhan di Subang Dipaksa Oknum Polisi Tutup Mulut

Bandung
Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Atap 2 Ruangan di RS Bandung Ambruk Akibat Gempa Garut M 6,5

Bandung
Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Gempa Garut, Belasan Rumah di Pangalengan Rusak, 7 Kecamatan Terdampak

Bandung
Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Gempa di Garut, Daop 2 Bandung Sempat Berlakukan BLB, 11 KA Terdampak

Bandung
BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

BPBD Jabar Sebut Korban Luka-luka akibat Gempa Garut Bertambah

Bandung
Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Pj Bupati Garut Diminta Turun Tangan Atasi Kerusakan akibat Gempa

Bandung
Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Cerita Warga Aceh di Bandung, Trauma Kembali Saat Rasakan Gempa

Bandung
Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Gempa Garut Sabtu Malam, Warga Sebut Guncangannya Cukup Lama

Bandung
Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bawa 1 Kilogram Sabu dalam Kemasan Obat Tradisional, Kurir Narkoba ditangkap di Tol Cipali

Bandung
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com