Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cacar Monyet Terdeteksi di Jabar, Bey Siagakan Rumah Sakit

Kompas.com - 02/11/2023, 18:40 WIB
Faqih Rohman Syafei,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiagakan seluruh pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit dan Puskesmas untuk merawat warga yang terpapar cacar monyet atau monkeypox.

Pejabat Gubernur Jabar, Bey Machmudin mengatakan, kasus cacar monyet sudah terdeteksi di Bandung dan Bogor.

Baca juga: Dinkes Kota Bogor Terbitkan Surat Edaran Waspada Penyebaran Cacar Monyet

"Untuk rumah sakit sudah diberi koordinasi, sehingga sudah siap untuk menerima seandainya ada yang terinfeksi atau bergejala," ujarnya usai Rapat Pimpinan di Ruang Papandayan, Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (2/11/2023).

Sejauh ini ada tiga kasus cacar monyet di Jabar. Tetapi tinggal satu orang yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Yang satu dirawat di RSHS, satu yang sudah sembuh, satu di Bogor negatif. Jadi hari ini tinggal satu," katanya.

Masyarakat pun diimbau untuk terus menerapkan pola hidup bersih dan sehat guna menghindari penularan cacar monyet. Selain itu, masyarakat harus menghindari kontak langsung dengan penderita.

"Yang pertama pola hidup sehat, dan hindari kontak langsung dengan yang terinfeksi. Jadi para nakes ini harus betul-betul hati-hati, menggunakan masker dan lain sebagainya," imbau Bey.

Baca juga: Ada 7 Suspek Cacar Monyet di Banten, Dinkes: Semua di Tangerang Raya

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar, Vini Adiani Dewi mengatakan, hingga Kamis (2/11/2023) tidak ada penambahan kasus cacar monyet di Jabar.

"Tidak ada pelaporan baru, yang 1 masih dirawat, yang Bogor negatif. Tidak ada kasus baru, jangan sampai ada," katanya.

Diterangkannya, cacar monyet merupakan penyakit yang mudah menular, namun tidak bisa disamakan dengan Covid-19. Faktor utama seseorang mudah terpapar yakni karena daya tahan tubuhnya sedang melemah.

"Tidak semudah Covid, ada kontak erat dulu. Yang utama yang sedang menurun daya tahan tubuh. Sebetulnya penyakit ini sembuh sendiri. Tetapi karena masa rentang sakitnya panjang, jadi kedisiplinan pasien ini penting," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com