KOMPAS.com - Alyani Syifa (22), perempuan yang tinggal di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diteror order fiktif sejak Selasa (21/11/2023) hingga Kamis (23/11/2023).
Selama waktu itu, Alya mendapat order fiktif berupa makanan sampai 22 kali.
Terduga pelaku teror order fiktif ialah pria berinisial W (26), yang pernah berkenalan dengan Alya.
Ia menceritakan, mulanya, sekitar Januari 2023, Alya membuka bisnis online shop. Alya lalu membuat poster di Instagram Story-nya dan mencantumkan nomor contact person (CP) atau narahubung.
W mendapat nomor WhatsApp Alya dari CP tersebut. W kemudian mengirim pesan kepada Alya. Merasa tak kenal, Alya hanya merespons sewajarnya.
Baca juga: Kasus Teror Order Fiktif di Bogor, Polisi Panggil Terduga Pelaku
Beberapa waktu kemudian, W tiba-tiba datang ke rumah Alya.
Pria tersebut mulai meneror Alya sewaktu ia tahu bahwa Alya jalan dengan laki-laki lain.
"Itu karena setelah dia gak terima saya jalan dengan yang lain," ujarnya, Kamis (23/11/2023), dikutip dari Tribunnews.
Menurut Alya, W sempat berkata akan mengirim order makanan terus-menerus lewat aplikasi ojek daring.
"Dia bilang mau ngerjain saya kalau seumpama dia sudah kecewa dengan saya," ucapnya.
Sementara itu, W membenarkan bahwa dirinyalah yang melakukan order fiktif.
Kepada Tribunnews Bogor, W mengaku melakukan perbuatan itu karena sakit hati dengan sikap ibu Alya.
Dia juga mengaku cemburu pada Alya yang jalan dengan pria lain.
Soal order fiktif itu, W mengaku awalnya hanya ingin coba-coba.
"Awalnya saya ingin coba-coba. Maksudnya kerjain dia (Alya). Tapi saya telanjur sakit hati," ungkapnya.
Baca juga: Korban Order Fiktif Temui Polisi Bawa Tambahan Bukti Seorang Penjual Nail Art