BANDUNG, KOMPAS.com- Petugas kebersihan di Kereta Api Turangga bernama Rendi Juni Wardani (33) menuturkan peristiwa mencekam saat KA Turangga relasi Surabaya-Bandung bertabrakan dengan KA Commuter Line Bandung Raya, Jumat (5/1/2024) sekitar pukul 06.03 WIB.
Peristiwa itu terjadi di Kilometer 181 Petak Cicalengka-Haurpugur, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung.
Baca juga: Tabrakan KA Turangga-KRL Bandung Raya, KAI: 4 Petugas KA Meninggal Dunia
Saat tabrakan terjadi, Rendi sedang membersihkan gerbong paling belakang di KA Turangga.
Tiba-tiba dia merasakan getaran akibat benturan yang sangat kuat.
"Tiba-tiba saja adu banteng (dua kereta api) terasa getarannya sampai belakang," kata Rendi, seperti dikutip dari Tribun Jabar, Jumat.
Baca juga: 11 Ambulans Diturunkan Dinkes Jabar Untuk Evakuasi Korban Tabrakan KA Turangga
Renci mengungkap saat itu tiba-tiba suasana gelap.
"Getarannya lumayan lama, terus tiba-tiba kelistrikan padam, lampu mati," katanya.
Sejumlah penumpang juga berteriak histeris.
Beruntung gerbong tempat Rendi berada tidak sampai terguling. Rendi mengungkapkan, dirinya membantu mengevakuasi para penumpang keluar dari kereta api.
Untuk diketahui, jumlah penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang.
Sedangkan KA Commuter Line sebanyak 191 penumpang.
Baca juga: Daftar Perjalanan KA yang Terganggu Imbas Kecelakaan Kereta di Bandung
Berdasarkan keterangan PT. KAI ada 22 penumpang yang dibawa ke rumah sakit terdekat untuk menjalani perawatan.
Rinciannya RSUD Cicalengka 18 orang, RS Edelweis dua orang, RS AMC dua orang.
Dalam peristiwa tabrakan tersebut masinis, asisten masinis, pramugara, dan sekuriti KA meninggal.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Cerita Petugas KA Turangga Saat Tabrakan dengan KA Baraya di Cicalengka, Listrik Langsung Padam